Advertisement
Ini Syarat Makanan Sehat Berdasarkan Pakar Kesehatan UGM
 Ilustrasi Sayuran - Reuters
                Ilustrasi Sayuran - Reuters
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Berbagai jenis kuliner harus mendapatkan pengawasan agar tidak mengakibatkan dampak buruk, seperti keracunan.
Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada, Endang Sutriswati Rahayu membeberkan syarat agar makanan layak dikonsumsi.
Advertisement
Menurutnya, makanan yang aman adalah harus aman dari berbagai cemaran dalam bentuk mikroorganisme atau yang sering disebut patogen yang menyebabkan penyakit. Salah satunya juga dipangaruhi oleh kemasan yang berbahaya.
“Bahan Kimia Toksik maupun pembukus yang todak foodgrade dapat menyebabkan penyakit,” ujarnya Endang saat diwawancarai pada (27/2/2023).
Dirinya juga menyebut makanan yang laris manis memang memliki cita rasa yang lebih enak meskipun belum tentu zat makanan tersebut dibutuhkan oleh tubuh. “Makanan atau gorengan yang enak, apabila disantap setiap hari kan ya kolesterol bisa naik “ kata Endang.
Syarat makanan sehat menurut Endang sebagai berikut:
- Bahan yang diolah - harus berkualitas baik, food grade, dan dilarang menggunakan bahan yang memang dilarang untuk pangan
- Sanitasi (kebersihan lingkungan, peralatan dll)
- Hygiene personal (yang mengolah makanan harus sehat, bersih)
- Cara pengolahan yang baik (good practices)
Sementara itu jenis makanan siap saji seperti makanan antar bisa menjadi penyebab keracunan. “karena kurang higienis ditambah konsumsi yang tidak langsung sehingga jika makanan tercemar dengan patogen akan berpotensi menyebabkan keracunan,” sebut Endang.
Di DIY, Endang menyampaiakan terkait beberpa penelitian lapangan yang pernah dia lakukan. Dirinya bersama Gerakan Pangan Aman (GPA) KAGAMA Fakutas Teknik Pertanian (FTP) menyebut pernah mendalami tentang kasus bakso campuran berdama dengan yang terjadi beberapa tahun silam dengan melakukan survey di beberapa lokasi di Kabupaten – Kota se DIY dengan melakukan ujin sampling kepada 150 pedagang pada tahun 2017 dengan ditemukan hasilnya keseluruhanya dinyatakan negatif.
“Para pedagang kecil malah lebih tahu soal keamanan makanan bahan yang tidak boleh digunakan dalam makanan. Kecuali pewarna, brangkali kasusnya [keracunan] makin sedikit karena banyaknya pelatihan pengolahan makanan,” ujar Endang. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
- DPRD Sleman Dorong Penguatan Sarana dan Layanan Pendidikan Inklusif
Advertisement
Advertisement




















 
            
