Pemda DIY Kaji Potensi Kemacetan di DIY Akibat Beroperasinya Tol Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memastikan kajian terkait dampak kemacetan dan upaya mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat beroperasinya Tol Jogja Solo, Jogja Bawen dan Jogja YIA akan dilakukan tahun ini. Sebelumnya, PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) menyampaikan Tol Jogja Solo tahap I ditargetkan selesai pada 2024, dengan kendaraan melintas diprediksi ada 22.481 kendaraan per hari.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyampaikan kajian terkait tol saat ini sedang diusulkan untuk tahun 2023. “Baru diusulkan, akan on going,” ucapnya, Rabu (1/3/2023).
Advertisement
Dia menyampaikan kajian tersebut telah diusulkan sejak 2022, namun diperkirakan baru dapat terlaksana tahun ini.
Dishub DIY tengah melakukan kajian terkait exit tol yang berpotensi menyumbang kemacetan di DIY. “Dari sisi exit tol bagi yang ada di Prambanan, masuk ke tengah. Jadi ada berapa segmen yang kita lihat dari sisi kontribusinya, juga terhadap kemacetan yang ada di dalam [DIY],” katanya.
Di setiap titik exit tol tersebut, menurut Made perlu dipersiapkan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan. “Kami kan masih diskusi rekomendasi terhadap pembangunan jalan tol itu sendiri, termasuk bagaimana menangani manajemen dan rekayasa yang ada di exit tol,” katanya.
Ni Made menyampaikan kajian mendalam terkait potensi kemacetan dan upaya untuk mengurai kemacetan tersebut perlu dilakukan. “Kita kaji lebih dalam lagi melalui analisis kajian lebih dalam. Ini kan baru analisis dari kami ya. Kami diundang oleh pengembang jalan tol, dari tata ruang dan lainnya. Secara akademis kita harusnya punya [kajian], jangan hanya analisis dari sisi kita sendiri,” katanya.
Dikatakannya, Dishub DIY dan tiap kabupaten/kota perlu mempersiapkan pengaturan lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas di titik macet tol Jogja. Selain itu diperlukan pula perbaikan sejumlah simpang jalan, adanya transit point, rekayasa lalu lintas satu arah, dan sejumlah rekayasa lain perlu untuk dilakukan kajian lebih lanjut.
“Bukan masalah jumlah [kendaraan yang melintasi tol], tapi bagaimana mengatasi ketika banyak kemudahan masuk akses ke DIY dan dampak ini yang sangat kita prioritaskan untuk analisis,” ujarnya.
Terkait berapa lama kajian tersebut akan dilakukan serta perkiraanwaktu pelaksanaannya, Ni Made belum dapat menyampaikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement