Anggaran Terbatas, Perbaikan Gapura Perbatasan Gunungkidul Belum Jadi Prioritas Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul memastikan belum akan melakukan perbaikan gapura yang berbatasan dengan Jawa Tengah pada tahun ini.
Keterbatasan anggaran menjadi salah alasan perbaikan gapura di perbatasan di Semin dan Ngawen itu belum bisa dilakukan.
BACA JUGA: Begini Kondisi Gapura Perbatasan Gunungkidul-Klaten
“Untuk gapura perbatasan di Semin dan Ngawen belum dikerjakan tahun ini karena keterbatasan anggaran,” kata Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto, Kamis (2/3/2023).
Menurut Nanang, program perbaikan dan pemeliharaan gapura yang menjadi ikon di Gunungkidul dilakukan sejak 2022. Saat itu, pelaksanaan difokuskan untuk gapura selamat datang di Kapanewon Patuk. Sedangkan pada 2023, perbaikan masih akan berlanjut dengan sasaran gapura selamat datang Kota Wonosari di Kalurahan Logandeng, Playen. Adapun total anggaran yang dialokasikan sekitar Rp200 juta.
Nanang mengungkapkan, perbaikan gapura mendesak dilakukan. Namun, dari sisi bangunan lokasi di Kalurahan Logandeng lebih darurat. Hal ini menyangkut aspek kondisi bangunan dan keamanan.
“Jadi diputuskan yang dikerjakan Gapura Selamat Datang Wonsari. Sedangkan untuk dua yang berada di wilayah perbatasan kemungkinan di tahun depan,” terangnya.
Nanang menambahkan, untuk pengerjaan Gapura Wonosari sama seperti yang dilaksankaan di Kapanewon Patuk. Selain pemeliharaan dan mempercanti gapura, juga ada rencana mencopot bando penghubung antar gapura. “Biar lebih aman, bando lengkung akan dicopot,” katanya.
Salah satu warga di Kalurahan Candirejo, Semin, Suyadi mengatakan, keberadaan gapura perbatasan menjadi ikon pintu masuk dari sisi utara. Menurutnya, banyak pengunjung yang datang karena juga dilengkapi dengan taman bertemakan cinta Gunungkidul.
“Memang menarik dan banyak yang berfoto-foto di sekitar lokasi gapura,” katanya.
Meski demikian, ia mengakui kondisi gapura butuh perbaikan. Sebab, sudah mulai rusak, utamanya yang berada di sisi timur. Lantai gapura ada yang ambles sehingga bisa mengurangi kenyamanan pengunjung. Selain itu, cat pada bangunan juga mulai mengelupas dan ditumbuhi jamur.
“Ya kalau bangunannya masih kokoh. Tapi, ornament pendukungnya sudah ada yang rusak sehingga butuh perbaikan agar tetap terlihat cantik,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Aturan THR 2023 Diumumkan Hari Ini, Batas Pencairan H-7 Lebaran
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Toko Onderdil di Wonokromo Pleret Dibobol Maling, Pelaku Ternyata Tetangga Sendiri
- Pastikan Kualitas Air Jogja Aman, Dinkes Tes Air Fasilitas Umum
- Tak Hanya Braholo, Ada 8 Luweng di Tepus Jadi Tempat Kegiatan Mapala
- Jogja Trending Topic Gegara Klitih, Ini Respons Penjabat Wali Kota
- Bantul Ingin Gaet 200.000 Wisatawan Selama Libur Lebaran
Advertisement