Advertisement
Butuh Perawatan, Begini Kondisi Gapura Perbatasan Gunungkidul-Klaten

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Warga di sekitar gapura perbatasan di Kapanewon Semin dan Ngawen berharap adanya perawatan berkala dari Pemkab Gunungkidul. Pemeliharaan dibutuhkan agar bangunan penanda batas wilayah ini tidak terlihat kumuh karena kurangnya perawatan.
Salah seorang warga Jenthir, Kalurahan Sambirejo, Ngawen, Pardiyanto mengatakan, gapura perbatasan dengan wilayah Klaten sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu. Dia tidak menampik, dari sisi bangunan terlihat bagus karena masih berdiri dengan kokoh.
Advertisement
Ornamen-ornamen batu di gapura serta tugu dengan ikon cantik masih terlihat bagus. Meski demikian, sambung dia, catnya sudah banyak mengelupas dan banyak ditumbuhi jamur.
“Ini jadi ikon masuk Gunungkidul lewat Ngawen jadi, bangunannya harus diperhatikan,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (15/9/2022).
BACA JUGA: Nelayan Pantai Baron Panen Teri
Menurut dia, pemeliharaan sangat dibutuhkan agar kondisi bangunan tetap baik dan terlihat indah sehingga jauh dari kesan kumuh. Terlebih lagi lokasinya juga sebagai pintu masuk wisata dari Klaten dan sekitarnya. “Dari kejauhan sudah terlihat jamur yang menghitam di bangunan. Ini berarti kurang dirawat,” katanya.
Kurangnya pemeliharaan juga terlihat di gapura di Kalurahan Candirejo, Semin yang berbatasan dengan Sukoharjo, Jawa Tengah. Di beberapa titik bangunan sudah ada ornamen batu yang tertempel di gapura lepas. Adapun gapura di sisi timur lantainya ada yang sudah pecah.
Sama seperti di gapura Ngawen, cat bangunan juga sudah memudar serta ditumbuhi jamur. Selain itu, ikon Aku Cinta Gunungkidul di dekat gapura juga kurang terawat karena air pancuran untuk memperindah lokasi taman tidak lagi mengalir.
“Dulu waktu awal-awal mengalir terus, tapi sekarang sudah macet. Di beberapa titik bangunan juga sudah mulai ada kerusakan,” kata Mursidi, salah seorang warga Candirejo.
Menurut dia, kerusakan-kerusakan yang ada harus diperbaiki serta ada pemeliharaan secara berkala agar pembangunan tidak menjadi sia-sia.
“Jangan hanya dibiarkan. Masa kalah dengan di kampung-kampung yang rutin diperbaiki setiap tahun pada saat mau perayaan Hari Kemerdekaan,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, tugas dari dinasnya hanya mengurusi masalah pertamanan di gapura. Adapun untuk bangunan menjadi kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
“Kami berterimakasih atas masukan dari masyarakat dan menjadi catatn agar upaya pemeliharaan bisa terus dilakukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jelang Hari Raya Waisak, InJourney Siap Sambut Umat Buddha di Candi Borobudur
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Ajak Lurah dan Panewu, Pemkab Kulonprogo Gencarkan Inventarisasi Naskah Kuno
- Bentang Alam Karst di Gunungkidul Dipastikan Tak Berubah, Masih 757,37 Kilometer
- Pantau Ujian ASPD Tingkat SMP Besok, JCW Buka Posko Pengaduan
- Komunitas Berbagi Beras Kembali Bedah Rumah di Kulonprogo
- Atap Ruang Kelas SDN Kledokan Ambrol, Tidak Ada Korban Jiwa
Advertisement