Advertisement

Jaga Kesehatan Gigi, 1.200 Siswa SD di DIY Peroleh Topikal Aplikasi Fluor Gratis

Abdul Hamied Razak
Minggu, 05 Maret 2023 - 09:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jaga Kesehatan Gigi, 1.200 Siswa SD di DIY Peroleh Topikal Aplikasi Fluor Gratis Pemeriksaan gigi dan mulut yang dilakukan dokter gigi alumni FKG UGM memperingati Lustrum ke-15 dan Dies Natalis FKG UGM ke-75, di SDN 1 Bantul, Sabtu (4/3/2023). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sekitar 1.200 anak di wilayah Bantul mengikuti pemeriksaan gigi dan mulut dalam rangkaian kegiatan Lustrum ke-15 dan Dies Natalis Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM ke-75, di SDN 1 Bantul, Sabtu (4/3/2023). 

egiatan tersebut digelar karena tingkat kerusakan gigi pada anak akibat karies di Indonesia masih tinggi. Para siswa mendapatkan edukasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Mereka juga diberi topikal aplikasi fluor untuk memperkuat, memperbaiki, dan melindungi enamel gigi.

Advertisement

Direktur Cobra Dental Indonesia, Inti Apri Caritas mengatakan kesehatan gigi dan mulut adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Baik dengan cara memerhatikan kebersihan ataupun mengerti tentang bagaimana cara merawat kebersihan gigi dan mulut itu sendiri. Hingga kini, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk dijaga.

"Kami dari Cobra Dental Indonesia berharap masyarakat Indonesia bisa mulai sadar tentang kesehatan gigi dan mulut. Komitmen ini akan selalu kami jalankan dengan berkontribusi untuk kedokteran gigi Indonesia dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut" harapnya.

Baca juga: Pengungsi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Sangat Butuh Popok Lansia

Dalam kegiatan ini, kata Inti, pihaknya memberikan dukungan berupa penyediaan topikal aplikasi fluor (TAF) kepada 1.200 siswa baik di SD Negeri 1 Bantul, SD Ringinharjo maupun SLB Marsudi Putra 1. Kegiatan TAF ini, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk pencegahan karies gigi pada anak. 

Teknis pelaksanaan TAF dilaksanakan oleh para dokter gigi yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia Kabupaten Bantul, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dan seluruh alumni FKG UGM yang datang dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini melibatkan sekitar 200 dokter gigi yang langsung terjun untuk memberikan perawatan gigi dan mulut kepada para siswa.

Hal senada juga disampaikan oleh Fakultas Kedokteran Gigi UGM melalui Perwakilan Alumni FKG UGM (KAKGIGAMA) drg. Prasasti Bintarum. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menyadarkan masyarakat untuk selalu melakukan perawatan gigi secara berkala.

"Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, FKG UGM bersama Cobra Dental juga memberikan perlindungan gigi anak serta informasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanggulangannya," katanya.

Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama FKG UGM, drg. Trianna Wahyu Utami menambahkan karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang disebabkan oleh multi faktor. “Upaya perlindungan gigi yang saat ini dilakukan tidak cukup untuk menjamin gigi bebas karies pada anak anak. Perlu dukungan dari banyak pihak untuk bisa meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat. Kami tidak bisa sendiri," ujarnya.

Di Indonesia, katanya, Menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi karies di Indonesia adalah sebesar 88,8% dengan prevalensi karies akar sebesar 56,6%. Berdasarkan data tersebut, prevalensi karies setiap tahun cenderung tinggi (di atas 70%) pada semua kelompok umur. Prevalensi karies untuk anak usia 5-9 tahun mencapai 92,6% dan anak usia 10-14 tahun mencapai 73,4%. 

Kolaborasi

Triana menambahkan, untuk mengatasi masalah tersebut membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Peran dunia industri seperti Cobra Dental, lanjutnya, diharapkan mampu menjadi penyokong terciptanya masyarakat Indonesia bebas karies di masa depan. 

"Kami akan terus menggerakkan masyarakat dan optimalisasi peran kader kesehatan serta para guru, untuk membentuk perilaku menjaga kesehatan gigi yang benar. Kegiatan ini sosial seperti ini idealnya dilaksanakan secara kontinu untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat dan menghasilkan generasi unggul di masa depan," katanya.

Plh. Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Didik Warsito mengapresiasi kegiatan tersebut. Paling tidak, katanya, kegiatan tersebut membuat gigi-gigi sehat dan kuat sehingga bisa mempengaruhi kecerdasan anak. "Kami harapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran anak-anak untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak anak yang sehat dan kuat serta mempunyai prestasi belajar yang optimal," kata Didik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement