Advertisement
Sultan Jogja Sebut Erupsi Merapi Hari Ini Peningkatan Aktivitas Biasa
Gubernur DIY Sri Sultan HB X - Stefani Yulindriani
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai peningkatan aktivitas Merapi yang terjadi Pada Sabtu (11/3/2023) hari ini merupakan aktivitas biasa. HB X meyakini Merapi tidak ada Meletus seperti pada letusan 2010 silam.
"Merapi itu ya erupsi begitu saja, tidak akan meletus seperti dulu [2010 silam]. Yang penting ngebaki [area penambangan pasir] sing dirusak [yang dirusak] karena ditambang. Begitu saja. [Kondisi Merapi] sudah berbeda, tidak akan meletus," kata Sultan di sela-sela acara Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA), Sabtu (11/3/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Gunung Merapi Erupsi, Warga di Area 7 Kilometer Diminta Menjauh
Nantinya, lanjut Sultan, kalau lobang-lobang aktivitas penambangan pasir di lereng Merapi tertutup (aktivitas Merapi) akan berhenti lagi. Memang, lanjutnya, aktivitas Merapi akan berlangsung lama karena di atas material Merapi jumlahnya masih besar.
Bekas area erupsi di lereng Merapi, lanjut Sultan juga banyak yang ditanami pepohonan seperti pohon kopi, rumput-rumput dan lainnya.
"Kan sudah sering diimbau [untuk tidak menambang]. Sebagian warga juga sudah tinggal di tempat yang aman. Sekarang memang material Merapi harus keluar [nyembur], tapi kan hanya beberapa kilometer," katanya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31. “Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung,” sebut BPPTKG melalui akun Instagramnya.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan berdasar rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah. Di samping itu, juga teramati satu kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya suara guguran dua kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
BACA JUGA : Merapi Meletus, Begini Kondisi 3 Desa Terdekat dengan Puncak
BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik. Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalama berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara Jogja, Sabtu 1 November 2025
- Beban Pendidikan & Digital Picu Masalah Mental Anak
- Pertamina Naikkan Harga Dexlite & Pertamina DEX Mulai 1 November
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Sabtu 1 November 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Sabtu 1 November 2025
Advertisement
Advertisement



