Advertisement
Dinkes Sleman Gelar Tes Kebugaran dan Posbindu Bagi ASN

Advertisement
SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menggelar tes kebugaran jasmani dan skrining kesehatan atau Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), di Stadion Tridadi, Jumat (10/3/2023). Kegiatan ini diikuti 200 peserta dari 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sleman.
Di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bappeda, BKAD, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Tenaga Kerja, Dinas PUPKP dan BKPP. Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama mengatakan sepanjang 2023 kegiatan semacam ini akan digelar empat kali.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Melalui tes kebugaran dan Posbindu diharapkan ASN di Sleman sehat dan produktivitasnya meningkat. Menurutnya keselamatan dan kesehatan kerja di masing-masing OPD harus ditingkatkan.
"Kami tahu bahwa saat ini kadang-kadang tidak diperhatikan tempat kerja kita memberikan dampak, baik kecelakaan kerja sendiri maupun kesakitan yang diakibatkan oleh kerja," paparnya, Jumat (10/3/2023).
Dia menjelaskan, melalui tes kebugaran, pekerja bisa merencanakan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat kebugaran dari hasil tes ini.
"Tes kebugaran jasmani kami lakukan dengan metode rockport yaitu lari kecil atau jalan cepat sejauh 1,6 km. Sedangkan untuk skrining kesehatan pekerja atau Posbindu PTM mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat," jelasnya.
Cahya menyarankan, untuk melakukan tes kesehatan jangan menunggu sakit terlebih dahulu. Pelayanan kesehatan bagi orang yang sehat juga sudah tersedia. Tidak hanya penyakit fisik, layanan kesehetan mental menurutnya juga tersedia di Posbindu.
"Kegiatan tes kebugaran dan Posbindu selanjutnya akan kami gelar secara variatif penempatannya. Sasarannya tidak hanya ASN bisa diperluas ke masyarakat umum dan pekerja. Nanti kami akan buat pengumuman dan permintaan peserta," ucapnya.
Menurunnya angka harapan hidup di Sleman sudah tinggi. Penjaminan kesehatan di masyarakat sudah Universal Health Coverage (UHC) yang mengcover lebih dari 98 persen. Cahya mengajak masyarakat untuk datang berkonsultasi baik tentang gizi dan kesehatan lainnya. Jangan menunggu sampai sakit.
"Harapan kami dengan adanya gebyar aksi skrining kesehatan pekerja seluruh lintas program, lintas sektor dan swasta dapat berpartisipasi aktif untuk mensukseskan kegiatan ini," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Wilayah Bantul, 5 Kapanewon Terdampak
- Pemkab Gunungkidul Pastikan ADD untuk Kalurahan Tidak Dipangkas
- GKR Hemas Ajak Perempuan Muslim Mengamalkan Pancasila
- Waspada Cuaca Ekstrem Empat Hari ke Depan, Hujan Tidak Lama tapi Anginnya Merusak
- Tak Bayar Uang Pengganti, Mantan Lurah Getas Gunungkidul Bisa Dihukum Lebih Lama
Advertisement
Advertisement