Advertisement

Petugas Terbatas, Bantul Bentuk Sukarelawan Pemadam Kebakaran

Ujang Hasanudin
Rabu, 15 Maret 2023 - 07:37 WIB
Sunartono
Petugas Terbatas, Bantul Bentuk Sukarelawan Pemadam Kebakaran Sukarelawan pemadam kebakaran yang baru dibentuk sedang berlatih cara memadamkan api di lapangan Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, Selasa (14/3/2023). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menargetkan tahun depan semua kalurahan yang berjumlah 75 memiliki relawan atau sukarelawan pemadam kebakaran (Redkar). Keberadaan sukarelawan pemadam kebakaran diperlukan karena jumlah petugas pemadam kebakaran yang dimiliki Pemkab Bantul terbatas.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarma)t BPBD Bantul, Irawan Kurnianto menjelaskan pembentukan sukarelawan pemadam kebakaran tersebut sesuai amanat dari Perda Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran. Kemudian diikuti Peraturan Bupati (Perbup) tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana.

Advertisement

BACA JUGA : BPBD Bantul Bakal Bangun Pos Damkar di dua Kapanewon Ini

“Dalam Perda tersebut di dalamnya ada pembentukan relawan pemadam kebakaran,” katanya, seusai pengukuhan dan pembentukan sukarelawan pemadam kebakaran di Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Selasa (14/3/2023).

Selain diatur dalam Perda dan Perbup, pembentukan sukarelawan pemadam kebakaran juga diatur dalam edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurutnya pembentukan sukarelawan pemadam kebakaran juga penting karena jumlah petugas pemadam kebakaran terbatas, yakni hanya 100 orang. Demikian jumlah armada pemadam kebakaran juga terbatas.

Sementara wilayah Bantul sangat luas. Bahkan saat ini Damkarmat hanya memiliki sembilan armada dengan tujuh pos pemadam kebakran, yakni di Kapanewon Piyungan, Banguntapan, Kasihan, Sedayu, Imogiri, Pundong, dan Pos Bantul. Menurutnya hampir 17 kapanewon sudah bisa terkover respon time maksimal 15 menit. Kecuali hanya dua kapanewon yakni Dlingo dan Srandakan.

Karena itu keberadaan sukarelawan ini sangat penting. “Ke depan sukarelawan bersinergi dengan kami dalam hal pencegahan bahaya bencana kebakaran, sosialisaikan di lingkungan sendiri, keluarga, dan masyarakat di tingkat kalurahan,” ujarnya.

Tidak hanya membantu sosialisasi bahawa bencana kebakaran, namun sukarelawan juga bisa membantu petugas pemadam kebakaran untuk menseterilkan jalan menuju lokasi kebakaran dan juga bisa menunjukan sumber air. Sebab sukarelawan di masing-masing kalurahan lah yang paling mengetahui wilayah.

BACA JUGA : Terjebak Loyang, Bocah di Sleman Diselamatkan Pemadam

“Sukarelawan juga berfungsi mengamankan lokasi. Karena biasanya kalau ada kebakaran banyak masyarakat yang menonton sehingga menganggu proses pemadaman kebakaran,” ucapnya.

Terdapat 15-25 orang sukarelawan pemadam kebakaran di masing-masing kalurahan. Saat ini dari 75 kalurahan baru 33 kalurahan yang memiliki sukarelawan sejak 2022 lalu. Tahun ini rencananya akan ada 25 kalurahan yang akan dibentuk sukarelawan pemadam kebakaran. Dengan harapan tahun depan semua kalurahan sudah terbentuk sukarelawannya. Tiap kalurahan nantinya akan dibekali alat pemadam kebakaran ringan (Apar) dan Handytalk (HT)

Sekretaris Komisi A DPRD Bantul, Jumakir mendukung penuh program pembentukan sukarelawan pemadam kebakaran di tingkat kalurahan yang digagas BPBD Bantul karena minimnya petugas pemadam kebakaran. Sementara kejadian kebakaran cukup tinggi di Bantul.

“Tahun lalu saja ada 134 kejadian kebakaran yang terjadi di Bantul. Dan kejadian kebakaran tidak mengenal waktu, baik siang maupun malam, baik musim kemarau maupun musim hujan,” katanya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mendorong BPBD untuk membentuk dua pos pemadam kebakran di Kapanewon Dlingo dan Srandakan agar respon time bisa mencapai maksimal 15 menit sampai lokasi kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM

News
| Rabu, 24 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement