Advertisement

Promo November

Gelar Sarasehan Teater, TBY Buka Ruang Ekspresi Seluas-luasnya

Media Digital
Senin, 20 Maret 2023 - 06:47 WIB
Triyo Handoko
Gelar Sarasehan Teater, TBY Buka Ruang Ekspresi Seluas-luasnya Suasana sarasehan teater bertajukKetubuhan Diantara IntermedialitasdiRuang Seminar TBY, Rabu (8/3/2023). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menyelenggarakan sarasehan teater untuk mengakomodasi ruang para pegiat teater agar terus tumbuh dan regenerasi terus berjalan. Sarasehan teater tersebut mengangkat tajuk Ketubuhan Diantara Intermedialitas dan berjalan sukses pada Rabu (8/3/2023).

Kepala TBY Purwiati menjelaskan sarasehan menjadi ruang pertemuan pegiat teater lintas generasi. “Supaya sirkulasi pengetahuan dan pengalaman antar generasi terhubung, sehingga perkembangan teater Jogja terus berkembang,” katanya, Minggu (19/3/2023).

Advertisement

Ia menyebut perkembangan teater di Jogja sangat pesat, sehingga tak khawatir dengan ancaman terhentinya regenerasi. “Iklim dan ekosistem teater di Jogja ini terus berkembang dan subur melahirkan seniman teater, jadi kalau khawatir regenerasi berhenti itu sepertinya tidak,” ujarnya.

BACA JUGA : Art for Children, Ruang di TBY untuk Anak-anak Bermain 

Selain jadi ruang pertemuan lintas generasi, sarasehan teater juga jadi wahana bagi TBY untuk menggali kebutuhan pegiat teater. Dalam serasehan itu TBY terbuka akan masukan dan kritik agar peran dalam mendukung ekosistem teater terus terjaga. Jangan sampai hubungannya terputus karena prinsip melayani sebaik mungkin agar semua cabang kesenian berkembang.

Sebagai laboratorium seni dan budaya, jelas Purwiati, TBY berperan menghubungkan masyarakat Jogja dengan para pegiat seninya. “Pertemuan tersebut agar seni dapat terus berkembang dan nilai budaya yang dikandungnya terus relevan dengan bentuk-bentuk yang terus disesuaikan dengan zamannya,” terangnya.

Fasilitasi untuk para pegiat teater, lanjut Purwiati, yang dilakukan TBY juga terus ditingkatkan. “Kalau penggunaan TBY untuk pentas itu sudah jelas karena memang ada subsidi dari pemerintah. Kami ingin terus melebarkan layanan kami agar membantu seniman teater terus produktif dan berkreasi seluas-luasnya untuk masyarakat,” ucapnya.

Dalam sarasehan tersebut menghadirkan narasumber aktor teater Jamaluddin Latif, seniman tari dan performance Fitri Setyaningsih, dan Direktur Cemeti Institut Seni Untuk Masyarakat Linda Mayasari. Ketiganya menerangkan dinamika perkembangan teater terutama setelah pandemi.

BACA JUGA : Ciptakan Ruang Seni untuk Anak, TBY Buka Pendaftaran Art

Teater pasca pandemi meninggalkan jejak dimana, jelas Fitri, pentas teater melampaui irisan dan bersinggungan dengan media. “Dimana para pelaku teater maupun seni pertunjukan kemudian bersiasat maupun bernegosiasi dengan intermedia,” jelasnya.

Teater dan seni pertunjukan kontemporer, menurut Latif, semakin cair. “Dampak pandemi justru meninggalkan semangat pelaku teater mulai bekerja dengan berbagai interdisiplin. Fenomena kolaborasi menjadi titik pangkalnya. Maka praktek pelaku teater berelasi dengan media apapun baik dari proses kreatif mulai dramaturgi maupun perwujudan pemanggungan secara estetika,” terangnya.

Sementara menurut Linda, irisan-irisan am keseharian ini membuat banyak definisi bermunculan mulai dari pengertian seperti teater film, teater performance, teater dance, dan sebagainya. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa teater jelas bertumbuh sedemikian pesat. Dalam pengertian lain bahwa teater dan seni pertunjukan sudah tidak dimaknai lagi sebagai sebuah produksi pentas dan wacana-wacana konvensional.

“Namun semakin kemari, teater sudah bermutasi dengan berbagai macam disiplin dan mencapai berbagai kemungkinan membuat ruang-ruangnya bertumbuh secara alternatif, dialektis, konseptual dan kontekstual,” jelas Linda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement