Advertisement
Program Taman Budaya Yogyakarta, Ribuan Anak Daftar Art for Children

Advertisement
JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menggelar Art for Children (AFC). Tahun ini, ribuan anak mendaftar, tetapi hanya 800 anak yang terakomodasi.
Kepala TBY, Purwiati, menyampaikan peserta menjalani seleksi bakat dan minat terlebih dahulu sebelum menjalani pembinaan selama setahun dalam program AFC.
Advertisement
Ia menuturkan latihan digelar selama 28 kali pertemuan dalam setahun. Pelatihan tersebut akan ditutup dengan dengan pentas seni pada November mendatang. Di tahun ini, latihan AFC digelar pada empat lokasi, yaitu TBY, Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Graha Keris, dan Omah Kreatif Dongaji.
Purwiati menuturkan tahun ini AFC digelar dengan 12 cabang kesenian. Masing-masing anak telah memilih cabang seni yang sesuai dengan minat dan potensi mereka, mulai dari tari kreasi, pantomim, komedi, hingga cabang seni lainnya. Mereka berlatih setiap Minggu pada pukul 10.00 WIB-12.00 WIB. “Potensi anak-anak ini tidak hanya berkembang di ruang pelatihan internal. Mereka yang ada di bidang seperti tari kreasi, pantomim, dan komedi, sangat memungkinkan untuk dilibatkan dalam pertunjukan di luar TBY sebagai bentuk eksistensi seni mereka,” katanya, Minggu (6/7).
Ia menuturkan program tersebut digelar dengan bertujuan mengasah kemampuan dan bakat seni anak sejak dini, sekaligus membentuk kepercayaan diri dan kerja sama tim. Menurut Purwiati, anak yang lulus dari program tersebut umumnya memiliki bakat yang lebih terasah. Mereka pun telah menunjukkan eksistensinya dengan tampil dalam berbagai pertunjukan dan pameran.
Dia berharap program tersebut dapat terus menjadi wadah bagi generasi muda Jogja untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya sejak dini, sekaligus menyiapkan mereka sebagai pelaku seni masa depan yang memiliki karakter kuat dan kemampuan bersaing.
Peserta AFC saat latihan di Omah Kreatif Dongaji, Minggu (6/7/2025). - Harian Jogja/Kiki Luqman
Lokasi Latihan
Perpindahan sementara lokasi latihan sastra AFC TBY ke Pendopo Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, membuat Lazuardi Tegar Imani sebagai instruktur lebih mudah mengeksplorasi materi. Lokasi latihan menjadi lebih luas, dengan terdapat fasilitas pendopo, taman parkir, hingga lapangan. Teknik teater yang lebih banyak bermain, lanjut Tegar, membuat eksplorasi tempat latihan menjadi penting. "Latihan teater ini dibungkus pakai game teater, supaya anak enjoy dan tiba-tiba percaya diri. Contoh game teater ini misalnya perkenalan dengan full imajiner, ada reli olah tubuh, rasa, dan vokal, sehingga anak bisa mencoba semuanya," kata Tegar.
Untuk Teater AFC TBY, Tegar menekankan anak-anak agar bisa percaya diri dan menghilangkan inferioritasnya. Saat anak sudah percaya diri, maka dia bisa menjadi diri yang seutuhnya, bisa mengontrol diri, dan semakin kreatif. "Kadang ada pikiran kreatif ditolak karena takut dan tidak percaya diri. Dari 80 anak teater AFC TBY, semuanya unik, dan percaya dengan keunikannya masing-masing," kata laki-laki berusia 25 tahun.
Perpindahan sementara lokasi latihan juga membuat anak-anak bidang Sastra AFC TBY semakin mengeksplorasi imajinasinya. Instruktur Sastra AFC TBY, Evi Idawati, mengatakan saat awal menempati ruang latihan di Grha Keris, anak-anak langsung penasaran dengan keris dan mencoba mengimajinasikannya. Ada yang menarasikan bahwa keris sebagai alat perang dan sebagainya.
"Seluruh puisi yang dihasilkan [di awal latihan] menceritakan tentang keris. Sehingga imajinasinya berkembang. Saat latihan di TBY, tempatnya sudah paten, jadi saya yang harus memancing mereka, selalu mencari tema baru," kata perempuan berusia 52 tahun tersebut.
Kondisi yang sama juga terjadi di Omah Kreatif Dongaji, Sewon Bantul yang dijadikan lokasi latihan AFC. Salah satu Instruktur AFC Batik, Abdul Syukur, mengatakan lokasi latihan AFC khususnya di Bantul akan dibagi menjadi dua. Pertama di Omah Kreatif Dongaji dan di Studio Batik Taman Lumbini daerah Kasongan Bantul.
"Lokasi latihan ini menjadi penting karena agar teman-teman kecil kita mempelajari batik bisa lebih maksimal lagi. Kemudian mereka juga bisa mengetahui secara langsung bagaimana studio batik itu berjalan dan menghasilkan produk."
Ia menyebut karya-karya itu nantinya akan berbentuk batik tulis dan batik cap dengan motif bebas pilihan peserta masing-masing. Diketahui pada tahun ini siswa AFC sendiri ada sebanyak 70 anak, Abdul menyebutkan 70 anak ini sudah menguasai teori-teori batik, maka dari itu mereka sudah siap praktek langsung untuk membuat karya batik.
Salah satu peserta AFC, Saga, mengatakan dirinya senang bisa mengikuti semua pelatihan di AFC.
"Awalnya aku diajak temen, tapi akhirnya suka juga sama batik. Ini karyaku," kata Saga.
BACA JUGA: Danantara Menunjuk 4 Bank untuk Mencarikan Utangan hingga Rp162 Triliun
Kelas Ansembel
Sementara itu, kelas ansambel AFC digelar di TBY. Pelatih ansambel, Dwipa Hanggana Prabawa menyampaikan kelas ansambel tidak hanya belajar dasar-dasar teknik, tetapi juga melakukan latihan aransemen. Sejumlah siswa AFC terlibat dalam menyusun aransemen lagu yang akan ditampilkan dalam konser akhir tahun. “Fokusnya adalah melatih anak-anak memainkan musik dengan benar namun tetap menyenangkan,” katanya.
Metode pembelajaran dirancang agar anak dapat menikmati proses belajar musik. Dwipa menekankan pengenalan musik bukan hanya sekadar soal notasi, tetapi juga soal “rasa” dalam memainkan alat musik. “Saya ingin anak-anak tidak hanya bisa membaca notasi dan memainkan alat musik, tapi juga merasakan musiknya. Mengenalkan rasa dan feeling itu penting, agar mereka bermain musik dengan hati,” katanya.
Ia menuturkan tahun ini ada peserta AFC akan memainkan beberapa lagu yang sudah diaransemen, antara lain lagu Padang Bulan, dan Selalu Ada di Nadimu. Lagu tersebut akan dimainkan pula saat konser akhir tahun. Ia menuturkan hingga saat ini tidak ada kendala berarti selama proses pelatihan. Dia melihat para peserta memiliki potensi yang besar. Mereka telah memiliki kemampuan untuk memainkan alat musik dan membaca notasi sebelumnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 9 Juli 2025: Dari Diplomat Kemlu Asal Jogja yang Meninggal Mengenaskan Sampai Pelatih PSIM Jogja Buta Kekuatan Persebaya
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Rabu 9 Juli 2025
- 29 Kepala Keluarga di Sleman Dapat Bantuan Sosial Kebencanaan
- Cek! Kalender Event Rabu 9 Juli 2025
- Siap Digunakan, Perbaikan SDN Kledokan Sleman Capai 91,97 Persen
Advertisement
Advertisement