Advertisement
Selama Ramadan, Minat Vaksin Masyarakat DIY Menurun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Selama Ramadan minat masyarakat DIY untuk vaksinasi menurun. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), capaian vaksin booster kedua DIY mencapai 3,59% atau 92,260 jiwa. Sedangkan target booster II mencapai 3,18 juta jiwa.
Ketua Tim Percepatan Vaksinasi Covid-19 DIY, Sumadi mengatakan selama ramadan minat masyarakat DIY untuk vaksin cenderung menurun. “Podo wedi mungkin dicoblos poso-poso [takut mungkin disuntik saat puasa],” katanya, Kamis (30/3/2023).
Advertisement
Penurunannya, menurut Sumadi mencapai lebih dari 20%. “Per hari rata-rata 400-an, sekarang ketok e [kelihatannya] enggak ada yang minta, siji loro [satu dua],” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Perluas Cakupan Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua
Lebih lanjut, Sumadi mengatakan saat ini vaksin covid-19 sedang stoknya pun menipis. Meski begitu vaksinasi tetap dilayani secara terbatas. ‘Ya ora kosong banget, tidak bisa untuk semua. Kalau ada yang membutuhkan masih bisa dilayani, tapi untuk geden-geden [dalam jumlah banyak] enggak bisa,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Setyarini Hestu Lestari menyatakan jumlah vaksin yang tersedia di DIY mencapai 7.691. dosis. “Pfizer 126 [dosis], Indovav 766 [dosis], Zifivax 6.799 [dosis],” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement