Advertisement
Lonjakan Konsumsi BBM Terjadi Setelah Lebaran

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Beberapa hari menjelang Idul Fitri, Pemkab Sleman bersama PT Pertamina Patra Niaga Jogjakarta dan Hiswana Migas DIY melaksanakan pemantauan ketersediaan BBM dan gas LPG 3 kilogram.
Diperkirakan konsumsi BBM akan meningkat pasca lebaran, saat masyarakat mulai melakukan kunjungan ke sanak saudara dan melakukan wisata ke Jogja.
Advertisement
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa berharap suplai bahan bakar yang mencukupi hingga pasca lebaran, meski saat ini stok terpantau aman. Hal itu merujuk pantauan yang dilakukan di dua lokasi SPBU Ambarketawang dan SPPBE PT Murni Makmur Sejahtera Gamping.
Sampel pemantauan dilakukan di SPBU yang masuk kategori jalan provinsi yang dinilai memiliki permintaan besar dari para pengendara nantinya. Pengawasan juga akan menyasar agen elipiji dan pangkalan elopiji tiga kilogram.
"Kegiatan monitoring kesiapan dan ketersediaan BBM & LPG 3 kilogram dilaksanakan setiap menjelang bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Tahun Baru dan hari besar lainnya," terangnya pada Senin (10/4/2023).
Dari hasil kegiatan monitoring, persediaan BBM bersubsidi/non-subsidi dan LPG 3 kilogram di wilayah Sleman disebut Danang relatif aman. "Relatif aman, kami harap masyarakat tidak terlalu khawatir terkait dengan persediaan BBM, mdah-mudahan nanti sampai lebaran dan bahkan pasca lebaran," tuturnya.
Di sisi lain, Pemkab Sleman sendiri telah mengajukan tambahan alokasi fakultatif ke PT Pertamina Patra Niaga untuk LPG 3 kilogram bersubsidi sebesar 5 persen. Tambahan ini akan didistribusikan ke agen dan pangkalan sebagai antisipasi apa bila terjadi kekurangan LPG 3 kilogram menjelang hari raya Idul Fitri 1444 H.
Perihal peningkatannya, Danang menuturkan biasanya peningkatan permintaan BBM terjadi setelah lebaran. Hal itu terjadi lantaran masyarakat biasa melakukan arus balik. "Sehingga peningkatannya hampir 40-60 persen dari stok biasanya," ujarnya.
"Prinsip alhamdulilah sampai saat ini persediaan BBM khususnya di Sleman aman," tuturnya.
Sales Branch Manager III Jogjakarta PT Pertamina Patra Niaga, Dimas Aji menjelaskan stok semua produk BBM yang ada bisa sampai di atas tujuh hari. Sehingga apabila nanti ada pelonjakan seperti yang diperkirakan pada arus balik, stok yang ada sudah mencukupi.
"Diperkirakan kalau data di kita itu angkanya plusnya itu 29 persen, jumlah peningkatan konsumsi yang diperkirakan di kita," ungkapnya.
Berkaca dari rutinitas tahunan yang ada, karakter konsumsi bahan bakar di wilayah Jogjakarta terjadi pasca lebaran. Sebagai salah satu tujuan wisata, peningkatan konsumsi di Jogja justru terjadi setelah lebaran, saat para pemudik bervakansi.
"Karakter yang ada di wilayah Jogja karena ini wilayah destinasi kalau data di kita itu biasanya H plus [lebaran]. Di mana masyarakat mulai berkunjung ke saudara atau mulai berwisata itu lah mulai nanti ada peningkatan," tegasnya.
Peningkatan konsumsi ini akan terjadi beberapa waktu dan mulai menurun saat musim liburan usai. "Biasanya melihatnya adalah di hari libur sekolah. Kalau hari libur sekolah sudah pada masuk, itu biasanya kembali lagi [konsumsinya]," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Pemerintah dalam Tahap Awal Menulis Ulang Sejarah Indonesia
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur
- Terganggu Bau, Warga Jaranan dan Sawit Panggungharjo Tolak Perluasan ITF Niten
- Kasus Mafia Tanah Menimpa Mbah Tupon, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
- Ditolak Warga, Pemkab Bantul Hentikan Sementara Proyek Perluasan ITF Niten
- PHRI Bantul Minta Penginapan dan Restoran Tak Berizin Ditertibkan
Advertisement
Advertisement