Advertisement
Ingin Punya Rumah di Tanah Sultan, Warga Nabung Rp2.000 per Minggu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Kelompok masyarakat perkampungan kota yang tergabung dalam Paguyuban Kalijawi memiliki sebuah tradisi menabung dengan harapan dapat mendirikan rumah layak huni dengan model gotong royong. Mereka menabung Rp2.000 per pekan sejak 2014.
Konsep perumahan yang lebih baik di wilayah perkampungan kota terus diupayakan. Menabung rutin setiap minggu terus menerus dilakukan sejak 2014 yang dikelola oleh koperasi.
Advertisement
Total hingga kini aset yang dimiliki oleh Paguyuban Kalijawi dari hasil menabung rutin telah mencapai Rp1 miliar. Selain itu Paguyuban Kalijawi juga dibantu oleh Arkom Indonesia dalam mencanangkan konsep rumah layak huni bagi warga miskin perkotaan.
"Konsepnya memang genuine karena itu tidak bisa bicara perumahan yang meminta siapa yang mampu bisa masuk, kalau seperti itu tidak ada istimewanya," ujar Direktur Arkom Indonesia, Yuli Kusworo, di Bale Timoho Resto, Timoho, Kota Jogja, belum lama ini. Dirinya menyebut konsep tersebut dengan Magersari gaya baru.
Ia meminta jika warga kampung dalam Paguyuban Kalijawi bisa dipindahkan menjadi satu sebagai kampung susun. Menurut Yuli yang membuat syarat pindah dengan memiliki koperasi dalam pengelolaanya yang lebih istimewa untuk bisa mendapatkan kekancingan. Harapan untuk membangun rumah muncul setelah Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan terkait pengelolaan tanah Sultan Ground (SG) oleh warga miskin.
"Orang miskin itu kan standar kemiskinan itu karena kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, rumahnya. Kalau Ngarsa Dalem [Sultan HB X] membuka pintu untuk pemanfaatan gak ada orang bingung, karena pemanfaatanya secara kolektif, bukan individu," kata Yuli.
Dirinya mengungkit kembali terkait pernyataan Sri Sultan soal kemampuan warga DIY untuk menyewa tanah SG. "Kalau kelompok yang terorganisir seperti Kalijawi jelas mampu menyewa Rp100.000 per bulan, jelas orang Jogja, tabunganya saja lebih dari itu," kata Yuli.
Konsep rumah yang telah dirancang tersebut telah dirancang bersama dengan perhitungan kebutuhan para warga paguyuban Kalijawi yang terdiri dari 120 kepala keluarga yang tersebar di 14 Kampung. Menurut Yuli, total kebutuhan luas tanah untuk memindahkan masyarakat kampung kota Kalijawi kurang lebih satu hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement