Advertisement
Libur Lebaran, Diharapkan PAD Gunungkidul Bertambah Rp1,35 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul menargetkan kunjungan wisata sebanyak 185.000 orang pada saat libur Lebaran. Diharapkan kunjungan wisata ini dapat menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp1,35 miliar.
BACA JUGA: Lebaran, Pengangkutan Sampah di Sleman Libur Tiga Hari
Advertisement
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, pada saat libur Lebaran diprediksi akan ada lonjakan kunjungan wisatawan. Terlebih lagi, saat ini merupakan perayaan yang pertama setelah pencabutan status PPKM di masyarakat.
“Potensi arus mudik tinggi sehingga ini juga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisata,” kata Hary kepada wartawan, Senin (17/4/2023).
Selama libur Lebaran ditargetkan kunjungan wisatawan ada sebanyak 185.000 orang. Target ini dinilai realistis dan bisa terpenuhi.
Guna mendukung kelancaran pada saat liburan, Hary mengakui sudah melaksanakan koordinasi lintas sektor dengan melibatkan TNI, Polri dan Dinas Perhubungan.
“Petugas yang membantu pengamanan dan kelancaran layanan wisata mencapai 282 orang. Untuk rekayasa arus lalu lintas, kami serahkan sepenuhnya ke pihak yang berwajib,” katanya.
Selain menambahkan jumlah kunjungan wisata, diharapkan selama libur Lebaran juga menambah PAD sekitar Rp1,35 miliar.
“Tahun ini kami ditargetkan memperoleh PAD wisata Rp28 miliar, adapun realisasinya hingga sekarang baru tercapai Rp3,58 miliar,” katanya.
Disinggung mengenai adanya event selama libur Llebaran, dinas tidak akan mengadakan. Meski demikian, diperkirakan event akan digelar oleh pelaku wisata.
Meksi demikian, hingga sekarang belum menerima laporan mengenai event di kawasan wisata. Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul ini mengatakan, saat kunjungan wisatawan meningkat, agar pelaku usaha pariwisata agar mempersiapkan diri.
“Kami sudah buat edaran ke para pedagang. Isinya berkaitan dengan segala sesuatu yang dijual berkualitas baik. Jangan sampai mematok harga di luar kewajaran,” katanya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengatakan, pelaku usaha di bidang wisata sangat menunggu datangnya momen libur Lebaran. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada anggota untuk mencantumkan harga agar pengunjung mengetahui sebelum memesan makanan maupun minuman.
“Sudah kami instruksikan agar setiap anggota wajib mencantumkan daftar harga,” katanya.
Menurut dia, pencantuman daftar harga merupakan langkah antisipasi untuk menghindari praktik nuthuk. “Ini harus dihindari karena akan berpengaruh terhadap citra pariwisata di Gunungkidul. Jadi, harus ada langkah antisipasi, salah satunya dengan memasang harga di daftar menu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harun Masiku Disebut Tak Mampu Menyuap, KPK Menduga Duitnya dari Djoko Tjandra
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sebelum Pasang Popok Kuda, Pemkot Jogja Tertibkan Dulu Parkir Andong di Malioboro
- Calon PPPK Guru di Sleman Meninggal Ditabrak Truk, Disdik Sleman Akan Beri Santunan
- Pemkot Jogja Gagas Pemeriksaan Gratis Bagi Lansia
- 2,3 Juta Orang Masuk DIY Selama Periode Lebaran 2025, Angka Kecelakaan Turun 11%
- Marak Aksi Buang Sampah Liar, Pemkab Bantul Bakal Atasi Lewat CCTV Pemantau
Advertisement