Advertisement
Ini Daftar Sungai dan Embung yang Tercemar Bakteri E-Coli di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Seluruh sungai di Jogja memiliki kualitas air yang buruk dimana melewati batas baku mutu. Selain sungai, dua embung di Jogja ternyata juga kualitas airnya sudah tercemar.
BACA JUGA: Ini Biang Kerok Pencemaran Sungai dan Embung di Jogja
Advertisement
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja menyebut dari indikator kimia dan mikrobiologi di sungai dan dua embung tersebut nilai cemarannya di atas rata-rata. Indikator cemaran yang melewati batas standar bauk tersebut meliputi biokimia (BOD), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), Seng (Zn), Klorin Total (Cl2), Fosfat (P), Sulfida, Fenol, dan indikator mikrobiologi yakni Total Coliform dan Fecal Coliform.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Sutomo menjelaskan kebanyakan cemaran sungai disebabkan oleh sampah yang terbawa ke sungai di Jogja. Sungai-sungai di Kota Jogja yang tercemar tersebut adalah Sungai Code, Gajah Wong, Winongo, dan Sungai Manunggal. Sedangkan embung yang tercemar adalah Embung Langensari dan Embung Giwangan.
“Masih banyak juga warga yang tinggal di bantaran sungai dimana sampahnya terbawa ke aliran sungai,” katanya, Sabtu (29/4/2023).
Kadar bakteri E coli di sungai yang berada di Jogja, jelas Sutomo, juga tinggi diatas baku mutu. “Selain karena cemaran sampah, dari hulunya sungai yang berada di Sleman ternyata juga sudah tercemar,” jelasnya.
Soal dua embung yang juga dalam kondisi tercemar, menurut Sutomo, karena air sumbernya berasal dari sungai di Jogja. “Ada juga saluran IPAL yang berada di pinggiran sungai yang kurang maksimal jadi limbah air dari warga ini masuk ke sungai,” terangnya.
Usaha untuk menurunkan angka pencemaran di sungai yang berada di Jogja, lanjut Sutomo, dilakukan DLH Jogja dengan memaksimalkan saluran IPAL. “Sehingga lebih aman, tidak mencemari sungai, tidak mencemari air tanah, dan tidak mencemari sumur. Tapi sampai sekarang memang belum semua bisa tersambung ke saluran IPAL terpusat itu,” katanya.
Saluran IPAL tepusat Kota Jogja, sambung Sutomo, berada di Sewon, Bantul. “Ke depan harapannya semua saluran IPAL terpusat di sana agar air limbah dapat diolah dengan baik dan tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tanah Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Gubernur Jabar Perintahkan Penutupan Permanen
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kejari Gunungkidul Masih Tangani Satu Berkas Kasus Mafia Tanah Kas Desa Sampang Gedangsari
- Polisi Sebut Pelaku Pengganti Plat Nomor BMW yang Tabrak Mahasiswa FH UGM Dapat Perintah Dari Dua Orang
- Ekskavator yang Terjebak 10 Tahun di Danau Buatan Mangunan Dievakuasi
- Kapolresta Sleman Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Polisi Dalam Penggantian Plat Nomor BMW yang Tabrak Mahasiswa FH UGM
- Januari-Mei 2025 Ada 22 Kejadian Kebakaran di Kota Jogja, Paling Banyak Karena Korsleting Listrik
Advertisement