Advertisement

10 Hari Air Macet, ORI DIY Tinjau Jaringan PDAM di Kulonprogo

Andreas Yuda Pramono
Senin, 01 Mei 2023 - 06:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
10 Hari Air Macet, ORI DIY Tinjau Jaringan PDAM di Kulonprogo Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY meninjau jaringan PDAM yang macet selama sepuluh hari di sebagian wilayah Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo pada Jumat (28/4/2023).

Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan ORI DIY, Muhson Andika Jaya mengatakan bahwa ORI DIY melakukan tinjauan setelah mendapat laporan dari Sahabat Ombudsman Kulonprogo terkait kondisi PDAM pada Kamis 27 April 2023.

Advertisement

“Di sini ada dua aliran air yang lama dan baru. Dua-duanya mati. Selain itu Ombudsman juga telah melihat dari media sosial yang di dalamnya ramai mengajukan protes [aliran air],” kata Muhson ditemui di Padukuhan Kalipetir Kidul pada Jumat (28/4/2023).

Muhson menambahkan bahwa persoalan tersendatnya saluran air tersebut terjadi di empat kalurahan di Kulonprogo yang salah satunya Kalurahan Margosari.

Baca juga: Covid-19 DIY Kembali Meningkat Usai Lebaran 2023, Masih Ada Kasus Meninggal

Seorang warga Pengasih mengaku sudah sepuluh hari rumahnya tidak dialiri air PDAM. Padahal dia membayar secara penuh tanpa keterlambatan pembayaran.

“Saya sudah melapor ke PDAM. Sudah ada tanggapan [teknisi juga yang turun ke lapangan]. Kata teknisinya ada kerusakan mekanik,” katanya ditemui di Padukuhan Kalipetir Kidul pada Jumat (28/4/2023).

Tambahnya, pipa yang paling terdampak, Sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir adalah yang berasal dari sumber tampungan air di Jrangking. Tegasnya, aliran air dari tampungan Jrangking ke arah Selatan atau Margosari dan Kedungsari, semuanya mati. “Di Kedungsari itu ada yang airnya juga mati kan; ada beberapa dusun,” ucapnya.

Warga yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut berharap air PDAM dapat segera menyala. Selain itu, dia ingin pembayaran sesuai dengan penggunaan air.

“Kadang dari keran itu yang keluar hanya angin. Tapi saya membayarnya tetap banyak. Soalnya meteran itu kan jadi patokan. Dan meteran itu bergerak terus akibat angin. Dua bulan Sebelum mati total, kadang malam hari itu airnya nyala, tapi pagi sudah mati lagi,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Binangun, Jumantoro membenarkan bahwa jaringan PDAM Tirta Binangun sempat mati.

“Memang dari segi pelayanan kami belum bisa maksimal utamanya untuk wilayah Kalipetir bagian atas,” kata Jumantoro dikonfirmasi pada Minggu (30/4/2023).

Jumantoro menambahkan bahwa total pelanggan di Padukuhan Kalipetir mencapai sekitar 300 pelanggan. Dari jumlah tersebut, tidak semuanya mengalami kendala macet saluran PDAM selama 10 hari.

Minta Maaf

Berkaitan dengan keluhan salah satu warga Pengasih di atas, Jumantoro menegaskan kendati angin menggerakkan jarum pada meteran air, namun tidak ada penambahan angka yang menjadi patokan biaya langganan.

“Memang betul jarumnya itu muter, tapi angkanya tidak bertambah. Nah, terkait aliran air tersebut sudah dari kemarin bisa mengalir. Jadi sudah tidak ada hambatan,” katanya.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan karena memang pelayanan kami belum maksimal. Kami berjanji akan kami upyakan untuk tahun-tahun yang akan datang akan ada langkah antisipasi untuk pemakaian air ketika Lebaran. Dengan begitu kejadian serupa tidak akan terjadi lagi,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Data Pembeli LPG 3 Kilogram Capai 41,8 Juta

News
| Sabtu, 11 Mei 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement