Advertisement
Air Sumur di Jogja Tak Layak Konsumsi, Warga Disarankan Gunakan Air PDAM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DLH Kota Jogja merekomendasikan air sumur di Kota Jogja hanya digunakan untuk mandi dan mencuci, bukan untuk dikonsumsi. Hal itu seiring ditemukannya kandungan cemaran nitrat (NO3) dan bakteri Escherichia coli (E coli) pada hampir semua air sumur di Kota Jogja sehingga tidak layak konsumsi.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Jogja, Sutomo menjelaskan secara indikator fisika air sumur di Jogja cukup baik. Dari warna, rasa, dan bau sebenarnya cukup bagus, akantapi setelah dilakukan pengecekan dengan indikator kimia muncul NO3 dan Ecoli.
Advertisement
BACA JUGA : Waspada! Semua Sumur di Kota Jogja Tercemar
“Itu yang bermasalah dimana kandungan NO3 dan dari indikator mikrobiologi ada E colinya tinggi,” kata pada Sabtu (29/4/2023).
Konsumsi air yang tercemar nitrat dan E coli, lanjut Sutomo, dapat menyebabkan berbagai resiko kesehatan. Mulai dari menyebabkan sesak nafas sampai kanker, termasuk pada ibu hamil bisa menyebabkan kandungan beresiko mengidap penyakit baby blue syndrome. “Penyakit ini banyak menyebabkan kematian pada bayi,” terangnya.
Sutomo menyarankan untuk konsumsi air agar menggunakan PDAM karena kualitasnya lebih baik. Adapun air sumur hanya disarankan untuk mandi dan mencuci.
“Jadi rekomendasi kami memang lebih baik air sumur hanya dipakai untuk keperluan mandi dan mencuci saja, sedangkan untuk konsumsi bisa pakai air isi ulang atau PDAM yang relatif lebih aman,” ucapnya.
Sutomo menyebut hampir seluruh sumur di Jogja tercemar. “Hampir semua, ada yang tidak, tapi jumlahnya sangat sedikit sekali,” katanya.
BACA JUGA : Gawat! Mayoritas Air Sumur di Kota Jogja Tercemar Bakteri
Kondisi air sumur yang sudah tercemar tersebut, kata dia, menyebabkan tak layak dikonsumsi. “Sudah kami sosialisasikan bahwa memang tak layak dikonsumsi, sehingga lebih baik untuk aktivitas cuci dan mandi saja,” ujarnya.
Cemaran nitrat dan E coli, menurut Sutomo, disebabkan karena jarak septic tank di Kota Jogja terlalu rapat. “E coli ini cemaran dari septic tank yang merembes sampai permukaan air sumur, begitu juga nitrat bisa karena septic tank atau sampah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
- Adik Aniaya Kakak hingga Meninggal di Kalikotes Klaten, Penyebab Masih Misteri
- Bus Eka Seruduk Truk Muatan Keramik di Tol Kebakkramat Karanganyar, 1 MD 4 Luka
- Hingga Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Muntahkan Abu 1.000 Meter
Berita Pilihan
Advertisement
Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement