Balai Pialam Ungkap Alasan IPAL Sewon Bukan Penyebab Pencemaran Sungai di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (Pialam) mengklaim limbah yang dikelolanya bukan penyebab air sungai di Kota Jogja tercemar.
Kepala Balai Pialam Tri Murtopo menyampaikan hasil pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sewon bukan penyebab pencemaran tersebut. Dia mengatakan selama ini limbah yang dikelola melalui IPAL Sewon dikeluarkan ke Sungai Begog, Bantul. Menurutnya, sungai tersebut merupakan bagian hilir sungai, sehingga tidak mencemari sungai di Kota Jogja.
Advertisement
Selain itu, pengelolaan limbah yang dilakukan telah sesuai mekanisme, sehingga hasil pengolahan yang dikeluarkan ke Sungai Bedog telah sesuai dengan baku mutu.
BACA JUGA : Ini Biang Kerok Pencemaran Sungai dan Embung di Jogja
“Limbah yang cair yang sudah diolah, baku mutunya sudah layak untuk dilepas ke badan air. Meski demikian kami tidak spekulasi begitu saja, [limbah cair yang telah diolah] yang sudah bersih pun untuk mengurangi bakteri e-coli, kami buatkan di rumah dosing untuk menambah desinfektan untuk mengurangi bakteri e-coli, sehingga ke badan airnya di Sungai Bedog relatif sudah baik,” katanya, Selasa (2/5/2023).
Sejak awal tahun 2022, pengelolaan limbah yang ada telah menggunakan sistem Sequencing Batch Reactor (SBR) Batch Reactor. Sistem SBR tersebut merupakan salah satu dari sistem Aerobic Activated Sludge, dimana proses aerasi dan proses sedimentasi dilakukan pada bak yang sama. Limbah yang dapat dikelola berupa tinja, serta limbah domestik rumah tangga.
IPAL Sewon telah mencangkup wilayah Kota Jogja, Sleman dan Bantul. Saat ini sambungan rumah yang telah terpasang di DIY ada 26.339, yang terdiri dari ada 19.245 sambungan rumah di Kota Jogja, 3.872 sambungan rumah di Kabupaten Sleman, dan 3.222 sambungan rumah di Kabupaten Bantul.
BACA JUGA : Ini Daftar Sungai dan Embung yang Tercemar Bakteri E
Hingga kini menurut Tri masih terdapat rumah tangga yang belum terhubung dengan IPAL tersebut, meski lokasinya dilewati jaringan IPAL. Menurutnya, diperlukan kerja sama antar pemerintah kabupaten dan kota di DIY untuk dapat mengoptimalkan pengadaan sambungan rumah tersebut.
Dari total kapasitas 75.000 sambungan rumah atau setara 52.000 meter kubik per hari, rata-rata volume harian limbah yang masuk selama tahun 2022 mencapai 18.000-23.000 meter kubik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement