Advertisement
Bando Selamat Datang Wonosari Bakal Dicopot, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul bakal mencopot bando selamat datang di Batas Kota Wonosari di Kalurahan Logandeng, Playen. Alasan pencopotan karena keamanan di mana besi penghubung gapura ini telah berusia lebih dari sepuluh tahun.
Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPRKP Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan, pencopotan bando selamat datang Wonosari masuk dalam program pemeliharaan gapura di batas kota. Diperkirakan pemeliharaan ini menelan biaya sekitar Rp177 juta. “Untuk pencopotan bando anggarannya sekitar Rp20 juta,” kata Nanang, Rabu (3/5/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Ledakan Terjadi di Puskesmas Saptosari Gunungkidul
Dia menjelaskan, secara konstruksi usia bando sudah lebih dari sepuluh tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bisa membahayakan pengendara yang melintas sehingga akan mencopotnya.
“Tujuan mengurangi risiko ketidakhandalan bando yang terbuat dari besi ini. Jadi, dengan alasan keamanan maka akan dicopot,” katanya.
Selain itu, rencananya juga ada proses pemeliharaan dan mempercantik gapura di wilayah batas kota sehingga bisa terlihat lebih indah dan rapi. Meski demikian, ia belum bisa memastikan waktu pelaksanaan program ini.
“Kami usulkan di APBD Perubahan dan mudah-mudahan bisa disetujui agar program pencopotan bando dan pemeliharaan gapura bisa terlaksana,” katanya.
Nanang tidak menampik alokasi program pencopotan bando dan pemeliharaan gapuras sudah masuk di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023. Namun demikikan, oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah terpaksa dicoret karena untuk menutupi defisit dari 4,7% menjadi 2,2%.
“Makanya kami usulkan lagi di APBD Perubahan dan harapannya bisa disetujui,” katanya.
BACA JUGA: Aktivitas Pembangunan Salah Satu Perbukitan di Gunungkidul, Diduga Langgar Aturan
Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, pencopotan bando di gapura selamat datang sudah dilakukan sejak tahun lalu di perbatasan Patuk-Piyungan, Bantul. Pencopotan sebagai bagian dari keamanan pengendara di sekitar lokasi.
“Bisa lihat sendiri. Meski bando dicopot tapi tapi tidak mengurangi estetika dan keindahan gapura di perbatasan Patuk ini,” katanya.
Irawan menambahkan, untuk mempercantik kawasan di tahun ini masih akan melanjutkan penataan kota. Di 2022 lalu, penataan dilakukan bando mulai dari kawasan Bundaran Siyono, salah satunya dengan mengganti ikon patung pengendang dengan miniatur tugu tobong gamping. "Tahun ini masih kita lanjutkan hingga simpag tiga Kranon. Selain itu, juga ada pemerataan jalan di kawasan tugu Tobong Gamping,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Berangkat dari Medan, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Terus Berusaha Cegah dan Tekan Kejahatan Jalanan di Wilayahnya
- Kementerian Hukum DIY Gelar Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Masyarakat Antusias Serbu Layanan Konsultasi dan Pendaftaran
- Balai Karantina Jogja Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular dan Biawak di Bandara YIA
- Mahasiswa UNS Terjatuh saat Memanjat Tebing di Pantai Siung Gunungkidul, Korban Selamat
- 807 Mahasiswa UMBY Diwisuda, 64 Persennya Cumlaude
Advertisement
Advertisement