Advertisement

Promo November

Abrasi Pantai di Bantul Diatasi dengan Revitalisasi Habitat Pesisir

Yosef Leon
Senin, 08 Mei 2023 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Abrasi Pantai di Bantul Diatasi dengan Revitalisasi Habitat Pesisir Ilustrasi abrasi pantai - dok / Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebutkan, mitigasi abrasi pantai bisa dilakukan dengan merevitalisasi habitat pesisir. Ada sejumlah cara yang bisa dibuat yakni pembangunan penahan gelombang, pembangunan groin, dan peremajaan pantai.

Kepala BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanta menjelaskan, panjang pesisir pantai di wilayahnya mencapai 15,65 kilometer dan Pantai Parangtritis, Depok, Pandansimo, Samas, dan Kwaru memiliki panjang abrasi yang berbeda. Setiap tahun abrasi pantai berpotensi terjadi di pantai itu.

Advertisement

"Kami sudah melakukan kajian faktor penyebab abrasi pantai yang utama itu akibat meningkatnya frekuensi badai siklon dan berkurangnya sedimen sungai," kata Agus Senin (8/5/2023). 

BACA JUGA: Hunian Sementara Warga Terdampak Tol Jogja-Solo untuk Menampung Barang

Selain itu juga ada penggenangan dan peningkatan serangan gelombang, meningkatnya kejadian badai, kenaikan permukaan air laut dan hilangnya material oleh limpasan juga mengakibatkan terjadinya abrasi. Maraknya penambahan pasir di sisi utara atau Gunung Merapi disebut juga berimbas lantaran membuat suplai berkurang ke pantai. 

"Pasir dari Gunung Merapi maupun sungai yang mengarah ke pantai kan biasanya ditambang dan itu membuat pasokan ke pantai berkurang," jelasnya. 

Adapun jarak terjauh wilayah pesisir Bantul mengalami abrasi bisa mencapai 96 meter. Sedangkan nilai laju abrasi pantai rata-rata di pesisir Kabupaten Bantul mencapai 2,3 meter per tahunnya dengan potensi yang berbeda-beda pada setiap pantai. 

"Penanggulangan abrasi pantai yang paling konkret itu ya dengan menanam mangrove dan cemara udang itu sangat besar menahan laju abrasi pantai," katanya. 

Pihaknya pun menghimbau agar masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir pantai dan juga para pedagang untuk tidak membuat bangunan permanen di titik yang rawan abrasi pantai. Bangunan akan rawan terkena hantaman ombak dan tergerus akibat terjadinya abrasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement