Advertisement
Pedagang Pasar Sentul Jogja Keluhkan Penjual di Luar Selter
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja memantau selter sementara pedagang Pasar Sentul, Jogja. Salah satu hasilnya, banyak pedagang di selter sementara yang mengeluhkan penjual yang berjualan di luar selter.
“Pantaun kami menunjukan selter sementar ini sudah cukup baik, fasilitas cukup lengkap ada tempat parkir yang luas, gudang, kamar mandi, dan aliran listrik. Pedagang tak ada yang mengeluhkan selter ini, tapi mengeluhkan pedagang lain yang berjualan di luar selter yang sudah disediakan Pemkot Jogja,” jelas anggota Forpi Jogja, Baharuddin Kamba pada Jumat (12/5/2023).
Advertisement
Kamba yang turut memantau langsung selter sementara tersebut menjelaskan memang ada cukup banyak penjual di luar selter pedagang Pasar Sentul. “Di sekitar Jl. Babaran itu dipinggir jalan ada beberapa yang jualan, padahal di dalam selter masih cukup tempatnya tapi memilih di luar,” katanya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Sentul Sudah Mulai Pindah ke Selter
Keluhan pedagang di selter tersebut, jelas Kamba, karena penjual di luar selter lebih banyak omzetnya. “Mereka mengeluhkan persaingan yang tidak sehat dari pedagang di luar area selter, selain itu juga memang tempatnya mencukupi tapi malah memilih berjualan di luar,” terangnya.
Keluhan tersebut diamini Wagiyem, salah satu pedagang di selter sementara tersebut. “Omzet saya turun karena pembeli ada yang tidak masuk selter dan malah beli di luar, padahal di dalam selter masih mencukupi. Mungkin lebih praktis beli di luar jadi kami turun omzetnya, kami harap pedagang di luar itu ditertibkan,” ujarnya.
Keluhan tersebut, jelas Wagiyem, sudah disampaikan ke Lurah Pasar Sentul. “Sudah kami sampaikan keluhan ini, karena di luar itu jadi bisa menyebabkan macet, kalau terus dibiarkan makin banyak yang berjualan di luar tentu enggak baik ini,” ucapnya.
Catatan Forpi Jogja, jelas Kamba, masalah pedagang berjualan di luar pasar yang sudah disediakan Pemkot bukan kali ini terjadi. “Sebelumya pada 2018 ada pedagang Pasar Demangan yang dikeluhkan pedagang lain karena berjualan di luar area pasar,” katanya.
Solusi pedagang yang berjualan di luar area pasar, lanjut Kamba, dengan membatasi waktu operasional. “Jadi yang di luar ini diberlakukan pembatasan waktu berjualan, seperti di Pasar Demangan, tapi hal ini tentu harus didiskusikan dengan Dinas Perdagangan, lurah pasar, dan paguyuban pedagang pasar agar mereka menemukan titik jalan keluar yang baik bagi semuanya,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement