Advertisement

Promo November

Dibangun Lebih Modern, Pasar Sentul Bakal Jadi Pusat Wisata Belanja Baru di Jogja

Media Digital
Senin, 27 Februari 2023 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Dibangun Lebih Modern, Pasar Sentul Bakal Jadi Pusat Wisata Belanja Baru di Jogja Suasana sosialisasi revitalisasi Pasar Sentul yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Jogja Senin (27/2/2023) - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA– Pasar Sentul yang terletak di kawasan Cagar Budaya Pakualaman digadang-gadang bakal jadi pusat wisata belanja baru di Kota Jogja. Dinas Perdagangan Kota Jogja telah menyiapkan konsep penataan pada pasar yang berdiri sejak zaman pra kemerdekaan itu. 

Dalam waktu dekat Pasar Sentul akan segera direvitalisasi dengan mengedepankan arsitektur berlanggam indische menggunakan dana keistimewaan. Fasad bangunan diolah menggunakan referensi desain Pasar Sentul lama atau Gedung Bioskop Permata. 

Advertisement

Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Jogja Gunawan Nugroho Utomo mengatakan, revitalisasi Pasar Sentul nantinya menggunakan dana keistimewaan senilai Rp24,8 miliar. Bangunan Pasar Sentul menurutnya sudah sangat layak diperbaharui tanpa meninggalkan ciri khas dari kawasan sekitarnya. 

"Target kita Pasar Sentul baru nanti bisa menarik lebih banyak pengunjung dengan keanekaragaman produk yang dijual. Ini sejalan dengan penataan di kawasan Cagar Budaya Pakualaman untuk mengembangkan pariwisata Jogja," kata Gunawan disela sosialisasi revitalisasi Pasar Sentul, Senin (27/2/2023). 

Gunawan menjelaskan, rencana revitalisasi tersebut sudah disampaikan ke pihak pedagang. Tahap penataan sudah dimulai sejak pertengahan Februari ini dengan pembangunan selter sementara bagi pedagang untuk berjualan di Jalan Babaran, Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo. 

"Sementara waktu nanti pedagang di sana dulu berjualan sambil menunggu revitalisasi selesai pada Desember tahun ini," ujarnya. 

Pedagang masih diberikan waktu sampai 30 April mendatang untuk berjualan di Pasar Sentul. Nantinya pada pekan ketiga April akan dilakukan pengundian lapak untuk menempati selter sementara. Kemudian pada 1 Mei petugas akan melakukan pembongkaran dan peletakan batu pertama akan dimulai pada 15 Mei mendatang. 

"Konsepnya nanti dua lantai dan hampir mirip dengan bangunan di Pasar Pakuncen, jadi semi basemen makanya ketika pengunjung turun tidak terlalu jauh dan naik tidak terlalu tinggi," ungkapnya. 

Kepala Seksi Pembinaan dan Penataan Lahan Dinas Perdagangan Kota Jogja Nurkhasanah Sulaiman menyebut, ada sebanyak 529 pedagang yang tercatat berjualan di Pasar Pakualaman. Mereka nantinya akan dibagi ke dalam sejumlah zonasi untuk menempati selter sementara di Jalan Babaran. 

"Misalnya untuk pedagang yang membutuhkan air kita tempatkan dekat dengan lokasi air. Begitu juga yang lain. Selter hanya ditempati oleh pedagang yang terdata, jadi pedagang luberan tidak ditampung karena keterbatasan lahan," katanya. 

BACA JUGA: Punya Rumah Mewah bak Istana, Rafael Alun Beli Tanah di Jogja Seharga Rp1,5 miliar

Ada tiga titik lokasi yang disiapkan untuk menampung pedagang saat revitalisasi Pasar Sentul dilaksanakan pertama di lahan milik Pemkot seluas 1.783 m², lahan Sultan Ground seluas 547 m² dan lahan milik Pemda DIY dengan status pinjam pakai sebesar 2.215 m². Bangunan selter nantinya akan menggunakan baja ringan, mirip dengan konsep di Teras Malioboro II. 

"Selter kita buat cukup lengkap fasilitasnya mulai dari kantor dan toilet, musala, area parkir, area bongkar muat dan pos jaga. Sementara untuk kios ukuran 3 x 3 m kita siapkan 26 unit dan los 2 x 1 m ada 660 unit," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement