Advertisement

Jogja Cross Culture 2023 Jadi Lautan Manusia, Begini Curhatan Warganet

M Faisal Nur Ikhsan
Minggu, 21 Mei 2023 - 07:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Jogja Cross Culture 2023 Jadi Lautan Manusia, Begini Curhatan Warganet Salah satu pertunjukan perkusi dalam karnaval seni dan budaya Jogja Cross Culture 2023 yang dilaksanakan pada Sabtu (20/5/2023) malam.-Istimewa - Pemkot Yogyakarta.

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG—Pemerintah Kota Jogja kembali menggelar agenda Jogja Cross Culture (JCC) pada Sabtu (20/5/2023) malam di Kawasan Malioboro. Karnaval seni dan budaya itu diramaikan oleh pertunjukan dari 14 kemantren di Kota Jogja serta seniman dan musisi baik dari dalam maupun luar DIY.

Pj. Wali Kota Jogja, Sumadi, dalam sambutannya menyebut bahwa JCC sebagai peristiwa budaya mengambil tema tatag, teteg, dan tutug. Ketiga kata itu berasal dari bebunyian benda-benda keras yang sering diucapkan dalam Bahasa Jawa. "Kata-kata tersebut disusun mempunyai filosofi suatu proses yang menjadikan doa bagi semua pihak, dimana mengalami pengalaman artistik melalui kegiatan JCC 2023 kali ini," jelasnya.

Advertisement

BACA JUGA: Jogja Cross Culture 2022 Digelar, Ini Seniman yang Hadir

Kegiatan JCC sendiri menjadi salah satu dari serangkaian kegiatan seni dan budaya yang telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian DIY, khususnya Kota Jogja. Sumadi menyebut, pengembangan ekonomi kreatif dilakukan tak cuma melalui serangkaian agenda kesenian dan kebudayaan. Diperlukan pula pembentukan ruang-ruang kreatif untuk mengakomodasi inovasi dan kreativitas warga Kota Jogja.

"Di DIY, pengembangan ekonomi kreatif berjalan selaras dengan pengembangan seni budaya yang telah memiliki brand image tersendiri sebagai pusat pengembangan budaya Mataram Jawa dan daerah tujuan wisata," jelas Sumadi.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Yetti Martanti, menyampaikan bahwa pelaksanaan JCC 2023 didanai oleh Dana Keistimewaan DIY. Pemilihan Malioboro sebagai lokasi pelaksanaan diharapkan mampu menegaskan citra destinasi wisata tersebut sebagai ruang publik sekaligus ruang budaya yang terbuka akan keragaman budaya.

"Bukan hanya sebagai pusat perbelanjaan, Malioboro dikenal memiliki sejarah panjang dalam melahirkan seniman besar yang berkontribusi dalam memperluas kota dengan imajinasi dan pikiran penikmatnya," jelas Yetti. Oleh karena itu, penting untuk menghidupkan geliat seniman di Kawasan Malioboro. "Sebagai laboratorium seni budaya yang berkembang mengikuti dinamika perkembangan zaman," tambahnya.

Dipadati Warga

Pelaksanaan JCC 2023 direspon beragam oleh warga Kota Jogja. Dari unggahan di media sosial, terlihat bahwa kawasan Malioboro telah dipadati warga yang penasaran dengan karnaval seni dan budaya tersebut. Untuk mengantisipasi kepadatan, aparat kepolisian telah dikerahkan buat menjaga sejumlah titik di sekitar lokasi pelaksanaan JCC 2023.

Namun demikian, sejumlah warga sempat melayangkan keluhannya lewat fitur obrolan langsung. "Ga bisa menikmati, full manusia. Sayang banget hanya terpaku satu titik. Bikin ga bisa jalan kemana-mana," tulis akun Sicilia Endri di kolom obrolan.

Warga yang menunggu karnaval di sepanjang Jalan Malioboro terpaksa menahan kecewa lantaran pagelaran JCC 2023 dipusatkan di depan Teras II Malioboro. "Diprank sama acara, bilangnya sepanjang Jalan Malioboro jebul ngendon (ternyata di satu tempat)," tulis akun Chrysant Mega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement