Advertisement
Kapasitas Layanan Terbatas, Antrean Cuci Darah di Gunungkidul Membludak
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ruang pelayanan cuci darah di Gunungkidul masih terbatas. Kondisi ini berdampak terhadap penanganan pasien yang harus rela mengantre guna mendapatkan pelayanan.
Antrean cuci darah sarah satunya terlihat di RSUD Wonosari. Pasalnya, dari 21 mesin pecuci darah yang dimiliki seluruhnya terpakai untuk menangani pasien di setiap harinya.
Advertisement
Kepala Ruang Cuci Darah di RSUD Wonosari, Sudarmanto mengatakan, penangan cuci darah karena gagal ginjal berbeda dengan pasien lainnya. Hal ini dikarenakan, penderita harus menjalani perawatan rutin dua kali dalam seminggu guna mencuci darah.
BACA JUGA: Gagal Ginjal Pada Anak, Pengobatan dan Cuci Darah Full Ditanggung BPJS Kesehatan
“Jadi pasien kami merupakan pasien tetap dan harus menjalani cuci darah rutin setiap minggunya,” kata Sudarmanto kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).
Dia menjelaskan, untuk pasien terdaftar rutin yang melakukan cuci darah sebanyak 104 orang. Adapun alat hemodialisas atau pencuci darah yang dimiliki sebanyak 21 unit.
Rinciannya sebanyak 18 unit dipergunakan untuk merawat pasien rutin. Sedangkan tiga unit lainnya dipergunakan pertolongan pasien khusus berdasarkan rujukan dari intalasi gawat darurat.
“Terpakai semua dan setiap harinya satu alat dipergunakan melayani cuci darah untuk dua pasien,” katanya.
Dia tidak menampik hingga sekarang ada 19 penderita gagal ginjal yang ingin melakukan cuci darah di RSUD Wonosari. Meski demikian, belum bisa dilayani karena pergantian dilakukan pada saat ada pasien [rutin cuci darah] meninggal dunia atau pindah layanan ke rumah sakit lain.
“Selama pasien belum meninggal atau pindah layanan, maka tidak ada pasien baru. Makanya 19 pasien ini masuk daftar tunggu agar bisa mendapatkan pelayanan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Anak Mengidap Gagal Ginjal Akut Bisa Sembuh Total, Tapi...
Hanya saja, sambung Sudarmanto, daftar tunggu sekarang sudah sangat jauh berkurang. Hal ini tak lepas adanya layanan cuci darah lainnya di rumah sakit di Gunungkidul.
“Di awal-awal buka [2015] antreannya bisa mencapai 95 orang, tapi sekarang juga berkurang. Saya kira di rumah sakit lain juga ada antrean yang sama,” katanya.
Disinggung mengenai layanan cuci darah bagi 19 orang yang masuk daftar tunggu, ia mengakui terus berkoordinasi dengan rumah sakit lainnya agar tetap bisa mendapat layanan. “Tentunya cuci darah tidak dilakuakn di RSUD, mungkin bisa di luar Gunungkidul. Mungkin ingin pindah agar lebih dekat menjalani perawatan dari rumah,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan bahwa layanan cuci darah di Gunungkidul sudah over kapasitas. Ia tidak menampik, sejumlah rumah sakit sudah memberikan pelayanan, tapi fasilitas yang dimiliki terbatas.
Oleh kareanya, masih ada pasien yang masuk daftar antrean agar bisa terlayani. “Penanganan cuci darah berbeda dengan penyakit lainnya. Sebab, harus rutin dan setiap kali cuci membutuhkan waktu sekitar lima jam. Satu minggunya bisa cuci darah hingga dua kali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Heboh Pagar Laut: Perusahaan Milik Konglomerat Aguan Akui Pemilik SHGB Pagar Laut Tangerang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemadaman Listrik Merata Seluruh DIY: Hari Ini Kamis 22 Januari 2025 di Sleman, Bantul, Wates, Wonosari hingga Kota Jogja
- Begini Cara Mudah Bayar Pajak Tahunan Motor dan Mobil di Indomaret
- Jalur Lengkap Trans Jogja 2025, Cocok untuk Keliling Destinasi Wisata
- Sultan Jogja Sebut Wacana Penutupan Plengkung Gading untuk Jalankan Rekomendasi UNESCO
- Siap-siap, Pemkot Jogja Bakal Tempeli Stiker bagi Penunggak Pajak
Advertisement
Advertisement