Ribuan Warga Serentak Minum Jamu Tradisional di Alun-Alun Selatan Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan warga serentak minum jamu tradisional di Alun-Alun Selatan Jogja, Sabtu (27/5/2023) pagi. Gerakan itu dilakukan untuk mengkampanyekan jamu tradisional aman dan sehat.
Kegiatan itu mengangkat tema sesuai Hari Jamu Nasional tahun 2023 yaitu Djamoe (Djampi-Oesodo), kecanggihan warisan budaya dan spiritualitas Bangsa Indonesia yang tersaintifikasi. Pembagian jamu itu diberikan secara gratis kepada ribuan warga.
Advertisement
BACA JUGA : Tak Cuma Jualan, Perempuan Ini Bertekad Jadikan Jamu
Ketua Panitia Acara Hari Jamu Nasional, Teguh Adhi Nugroho menjelaskan pembagian lebih dari 2.000 jamu itu digelar untuk mengkampanyekan bahwa jamu merupakan komoditas lokal yang aman dan sehat. Selain itu bertepatan dengan Hari Jamu Nasional yang menjadi momentum untuk membangkitkan gairah industry jamu sejalan dengan dibentuknya Dewan Jamu Nasional.
“Kami berharap jamu dengan bahan rempah lokal ini bukan sekadar menjadi alternatif untuk pengobatan tetapi juga pilihan utama untuk pencegahan,” katanya Sabtu.
Ia menambahkan saat ini ada sekitar 45 usaha kecil obat tradisional seluruh DIY yang terdaftar di asosiasi gabungan pengusaha jamu DIY. Setiap tahun jumlahnya terus bertambah baik yang usaha baru maupun merek baru. Hal ini menjadi bukti bahwa permintaan warga DIY terhadap jamu semakin tinggi.
“Bahwa jamu ini mulai diminati masyarakat. Mereka baru yang terdaftar di BBPOM itu banyak sekali, karena peminatnya banyak di DIY,” ujarnya.
BACA JUGA : Pengin Coba Jamu Berbentuk Selai? Datang Saja ke Desa
Ketua Dewan Jamu Indonesia Profesor Nyoman Kertia mengatakan jamu bisa menjadi pencegah dari segala macam penyakit. Namun dunia modern sering menganggap bahwa jamu merupakan produk jamu tidak aman. Akan tetapi saat ini sudah banyak yang diproduksi secara sehat dengan standar keamanan tertentu.
“Jamu ini menjadi efektif untuk pencegahan, kalau obat kimia tidak mungkin untuk pencegahan. Karena kalau sudah sakit itu mahal sekali, per tahun triliunan biaya untu berobat, ini bisa dicegah, kalau masyarakat rutin minum jamu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Mampu Mengelola Sampah 104 Ton Per Hari, Pemkab Sleman Optimistis Permasalahan Sampah Segera Berakhir
- Tujuh Destinasi Wisata di Gunungkidul Selenggarakan Event Akhir Tahun, Cek Tanggal dan Lokasinya
- Pastikan Olahan Makanan yang Beredar Sehat, BBPOM Periksa 4 Toko Kulonprogo
- Dukcapil Gunungkidul: Inovasi dan Dedikasi untuk Pelayanan Publik, Dua Penghargaan di Penghujung Tahun
- Akhir Tahun Harga Cabai di Bantul Naik hingga Rp30.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement