Advertisement
Mengaku Korban Klitih Lalu Bikin Laporan Palsu, Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tindakan memalsukan laporan polisi dan menyebar informasi palsu terkait dengan kejadian kekerasan jalanan atau klitih di depan Taman Pintar pada Sabtu (27/5/2023) lalu masih didalami Polresta Jogja. Pelaku laporan palsu tersebut, AYS, terancam hukuman 10 tahun penjara.
Polresta Jogja menyangkakan pemalsuan kejadian klitih AYS dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 14 ayat 1 UU No 1/1946 subsider Pasal 14 ayat 2. “Kami sangkakan dengan pasal 242 KUHP subsider pasal 220 KUHP juga,” kata Wakasatreskrim Polresta Jogja AKP Kusnaryanto, Senin (29/5/2023).
Advertisement
Kusnaryanto menjelaskan AYS, 30, warga Bantul ini melukai tangannya sendiri dengan pisau cutter lalu memviralkannya dengan media sosialnya sendiri.
“Lalu pada Sabtu pagi [29/5/2023], pelaku melaporkan itu ke Polresta Jogja. Hasil penyelidikan dan penyidikan menunjukan kejanggalan dimana alat bukti bertolak belakang dengan laporan pelaku,” terangnya.
BACA JUGA: Viral Aksi Klitih di Depan Taman Pintar Jogja, Polisi: Ada yang Janggal!
Setelah melukai dirinya sendiri, jelas Kusnaryanto, AYS lalu mendatangi teman-temannya. “Masih dalam penyidikan, ada beberapa saksi yang belum memberikan keterangan karena di luar Jogja,” ujarnya.
Motif laporan palsu AYS, lanjut Kusnaryanto, masih terus digali. “Motif perbuatan pelaku belum dapat disimpulkan, tapi saat kejadian itu pelaku mengkonsumsi minuman keras,” jelas Kusnaryanto.
Perbuatan melukai diri sendiri oleh AYS, menurut Kusnaryanto, bukan kali itu terjadi. “Sebelumnya pelaku juga pernah melakukan hal yang sama,” ucapnya.
Tindakan melukai diri AYS tersebut pertama kali dilakukan saat masih sekolah. “Dulu di rumahnya, dia pernah melakukan hal seperti itu,” katanya.
Saat melakukan tindakan melukai diri yang pertama tersebut, sambung Kusnaryanto, AYS tidak menginformasikannya sebagai penganiayaan yang dilakukan orang lain. “Dulu karena belum punya media sosial maka tidak disebar-sebarkan,” ujarnya.
Polresta Jogja akan memeriksa kejiwaan AYS, menurut Kusnaryanto, untuk mencari tahu lebih jauh motif perbuatan tersebut. “Rencananya akan kami periksa kejiwaannya ke psikolog untuk menggali motifnya, nanti kami informasikan lagi,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement