Advertisement
Hubungan Tak Pasti, Warga Sleman Mengakhiri Hidup

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Lantaran tidak mendapat kepastian dalam hubungan asmara, warga Sleman diduga mengakhiri hidupnya di sebuah mobil Ford Fiesta di Padukuhan Patog Wetan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo pada Senin (15/5/2023).
Kapolres Kulonprogo, AKBP Nunuk Setyowati mengatakan bahwa latar belakang korban memutuskan bunuh diri akibat masalah dalam hubungan asmara dengan pria berinisial ABP.
Advertisement
“Antara korban dengan ABP ada hubungan asmara. SPH pun mencoba meminta kepastian hubungannya,” kata Nunuk dihubungi pada Kamis (8/6/2023).
Nunuk menambahkan bahwa ABP dan SPH telah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun terakhir. Hubungan yang tidak berjalan lancar tersebut akhirnya harus berakhir dengan keputusan korban untuk bunuh diri.
Ketika itu, Senin (15/5/2023), SPH datang ke kediaman saksi ABP. Setelah itu, ABP membicarakan masalah pribadi dengan korban.
“Selesai berkomunikasi, SPH keluar menuju mobil yang terparkir di halaman belakang. Saksi ABP mengantarkan sampai mobil. ABP kemudian kembali ke tempat saksi Y yang berada sekitar 20 meter dari lokasi kejadian,” katanya.
Selang dua menit, ABP kembali lagi ke mobil korban dan mendapati SPH sudah dalam keadaan kejang dengan posisi badan miring ke kiri. Tidak hanya itu, dari dalam mulut korban keluar busa. ABP yang panik kemudian segera menuju dapur dan membuat susu crimer putih dan meminumkan susu tersebut ke korban.
ABP juga meminta air kepada saksi Y dan diberikan selang yang terhubung dengan kran air lalu memasukkannya ke mulut korban. Setelahnya, SPH dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusup Boro, Kalibawang oleh saksi YW bersama saksi YYE menggunakan pick up. Hasil pemeriksaan awal, korban meninggal akibat racun. Guna kepetingan penyidikan, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk diautopsi.
Polres Kulonprogo melalui penyidik Satreskrim juga melakukan pra rekonstruksi tertutup guna mencari persesuaian antara keterangan saksi dengan barang bukti yang ditemukan di TKP. Pra rekonstruksi tersebut juga digunakan untuk menambahkan petunjuk ada tidaknya tindak pidana atas kematian korban.
Polres Kulonprogo mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan iman dan takwa. Selain itu juga agar masyarakat menghadapi permasalahan secara tenang dan musyawarah dengan melibatkan tokoh masyarakat untuk mendapat solusi tepat.
--
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
Advertisement