Kemarau Panjang, Warga Kulonprogo Mulai Ajukan Permintaan Dropping Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dampak kemarau panjang tahun ini sudah dirasakan warga di wilayah Kulonprogo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo menerima permintaan dropping air untuk Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo.
Kepala BPBD Kulonprogo, Joko Satya Agus Nahrowi mengatakan hingga kini sudah ada kalurahan yang meminta dropping air yaitu di Kalurahan Purwosari, Girimulyo dengan satu tangki 3000 liter dari BPBD dan dua tangki dari PDAM.
Advertisement
BACA JUGA: Warga Mulai Kesulitan Air Bersih, Kapanewon Tepus Siapkan Droping Air Bersih
Jika permintaan air terus meningkat, katanya, BPBD akan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) yang dianggarkan Rp7 miliar. Jumlah tersebut dirasa sangat cukup untuk mengatasi persoalan kebencanaan utamanya krisis air.
"Hanya saja, penggunaan BTT harus berlandaskan SK Tanggap Darurat Bupati. Sampai saat ini permintaan dropping air baru dilakukan di satu kalurahan, ini belum memenuhi kriteria tanggap darurat," katanya, Minggu (11/6/2023).
BPBD memprediksi ada sekitar 105.000 Kepala Keluarga (KK) yang bakal kesulitan mengakses air bersih di wilayah Kulonprogo pada kemarau tahun ini. Saat kemarau 2018 lalu, katanya, hampir 70% wilayah di Kulonprogo mengalami krisis air.
"Kalau melihat tahun ini, krisis air akan terjadi lebih banyak daripada tahun 2018, karena memang kemaraunya lebih kering. Setidaknya ada ratusan ribu KK yang akan terdampak,” katanya.
BPBD juga memetakan beberapa kapanewon yang menjadi titik langganan kekeringan antara lain seluruh wilayah Kapanewon Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang. Kemudian, sebagian wilayah Kapanewon Temon, Pengasih, Nanggulan, Sentolo, Lendah dan Galur.
BACA JUGA: El Nino Semakin Menguat, Waspadai Kekeringan selama Kemarau Tahun Ini
"Sumur bor yang pernah dibuat di Sidomulyo pun tidak akan mampu mencukupi kebutuhan banyak KK. Hanya warga sekitar yang berlangganan saja yang mendapat manfaat," katanya.
Begitu juga dengan Sungai Progo yang melintas di Kalurahan Ngentakrejo, Lendah pun akan mengalami penurunan debit air. Nahrowi menerangkan Kulonprogo sejatinya dapat memompa air dari Bendung Bener, Purworejo yang terletak di samping Gunung Gajah, Padukuhan Tegaring II, Kalurahan Hargotirto, Kokap.
“Hanya saja untuk tahun 2023 masih belum bisa mengambil dari Bendung Bener. Soalnya masih dalam proses membendung,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
Advertisement
Advertisement