Advertisement
Warga Mulai Kesulitan Air Bersih, Kapanewon Tepus Siapkan Droping Air Bersih

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kapanewon Tepus mengalokasikan anggaran droping air sebesar Rp76,5 juta untuk membantu warga yang kesulitan air bersih selama musim kemarau tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan 450 tangki.
Panewu Tepus, Alsito mengatakan, saat kemarau, banyak warga di wilayahnya yang kesulitan air bersih. Kondisi ini terjadi merata di lima kalurahan di Tepus. "Mulai dari Kalurahan Sumberwungu, Gunung Panggung, Purwodadi, Tepus dan Sidoharjo ada warga yang terdampak kekeringan,” kata Alsito kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Termasuk Wilayah Rawan Air Bersih, Warga Paliyan Berharap Aliran PDAM Tak Macet
Dia menjelaskan, dampak musim kemarau tahun ini sudah terjadi. Warga di lima kalurahan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. "Rencananya bantuan air bersih mulai disalurkan minggu depan,” katanya.
Menurut Alsito, untuk pelaksanaan droping sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp76,5 juta. Diperkirakan pagu ini bisa dipergunakan penyaluran air bersih sebanyak 450 tangki. Dia mengakui jumlah tersebut belum bisa mengcover ke seluruh wilayah. Pasalnya, bantuan hanya difokuskan di Kalurahan Tepus, Sidoharjo dan Purwodadi.
Adapun untuk Kalurahan Gunung Panggung dan Sumberwungu, penyaluran air bersih akan dimintakan bantuan ke BPBD Gunungkidul. “Upaya koordinasi dilakukan agar bantuan bisa tepat sasaran sehingga tidak ada dobel penyaluran,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, penyaluran air bersih ke masyarakat tidak hanya dilakukan oleh BPBD. Hal ini dikarenakan ada sejumlah kapanewon yang memiliki anggaran droping tersendiri.
“Makanya ada koordinasi untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” katanya.
BACA JUGA: Disepakati, Anggaran Pembangunan SPAM Kamijoro Hampir Rp1 Triliun
Menurut dia, anggaran yang dimiliki BPBD dalam kegiatan droping air sebesar Rp230 juta. Diperkirakan pagu ini bisa menyalurkan bantuan sebanyak 1.000 tangki ke masyarakat.
“Tentunya penyaluran akan diseleksi. Kami tidak akan menyasar ke lokasi-lokasi yang telah ditangani oleh kapanewon,” katanya.
Diperkirakan kemarau di 2023 lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun anggaran yang dimiliki, Purwono mengakui juga lebih sedikit.
Meski demikian, ia tidak khawatir karena akan menggunakan secara optimal. “Andaikan masih kurang, kami berusaha menambahnya pada saat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Evakuasi 7 Pekerja Tambang Freeport Belum Membuahkan Hasil
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Progres Pembangunan Hanggar ITF Pasar Niten Hampir Rampung
- 3 Rumah di Warak Kidul Sleman Disatroni Maling, Gondol Burung Hingga Sepatu
- Dampak TKD Dipangkas, Pembangunan di Daerah Sulit hingga Picu Gejolak Sosial
- Terhimpit Tol Jogja-Solo, Masjid At-Taubah Bakal Direlokasi ke Lahan Baru
- Ekspedisi Hijau Leave No Trace, Datang Bersih, Pulang Juga Bersih
Advertisement
Advertisement