Disepakati, Anggaran Pembangunan SPAM Kamijoro Hampir Rp1 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro terus dimatangkan. Baru-baru ini, Pemda DIY telah bertemu Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk melakukan rapat koordinasi percepatan rencana pembangunan SPAM Regional Kamijoro.
Ketua Project Management Unit Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan (PMU TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi mengatakan bahwa pembangunan SPAM Regional tersebut akan menelan anggaran hampir Rp1 triliun mengacu pada perhitungan anggaran tahun 2023.
Advertisement
“Pembangunan yang sudah kami lakukan itu baru Bendung [Kamijoro] dan intake. Intake itu struktur untuk mengeluarkan air dari sungai ke SPAM. Sementara kalau sampai ke penjernih air, jaringan distribusi, reservoir yang disebut SPAM itu belum [dibangun],” kata Rani, Sabtu (3/6/2023).
Rani menambahkan bahwa pembiayaan tersebut ditopang oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo serta Bantul mengingat SPAM Regional itu akan melayani dua kabupaten tersebut.
“Namanya kan SPAM Regional Kamijoro. Pasti penggunaannya lebih dari satu kabupaten atau kota. Kemarin kami sudah ke Kulonprogo, mungkin minggu depan ke Bantul. Rencana skema pendanaan sekarang ini KPBU [Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha]. Memang baru rencana soalnya kajian yang kami lakukan juga belum selesai,” katanya.
BACA JUGA: Dikritik Menteri Nadiem Makarim, Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang ASPD di DIY
Jelas dia, kajian akan mencakup besaran tarif yang dikenakan untuk pengguna SPAM tersebut. Selain itu juga di dalamnya akan mengatur proporsi distribusi air baik ke Kulonprogo maupun Bantul. Barulah ketika kajian tersebut dianggap layak, maka proses KPBU dapat berlanjut.
“Kami sudah masuk kajian akhir pra studi kelayakan proyek KPBU SPAM Regional Kamijoro. Jadi kalau benar jadi lanjut KPBU harus gimana dan kalau tidak lanjut mau gimana. Kalau hasil kajian mengatakan layak ya kami jalan KPBU, begitupun sebaliknya kalau tidak layak ya tidak jalan KPBU,” katanya.
Bandara YIA
SPAM Regional Kamijoro, terangnya selain mengairi pelanggan warga juga mengairi Kawasan Bandara Internasional Yogyakarata (YIA) dan Aerotropolis yang mencakup sebagian Kapanewon Kokap, sebagian Kapanewon Pengasih, sebagian Kapanewon Wates dan seluruh Kapanewon Temon.
Selain itu, apabila embarkasi haji di Kulonprogo telah terbangun, maka air yang menjadi kebutuhan dasar tentu meningkat. Sedangkan opsi pengambilan air tanah dengan debit yang tinggi akan memengaruhi mutu air dan penurunan muka air tanah.
“Kapasitas maksimal SPAM Regional tersebut mencapai 500 liter per detik. Hanya saja air yang boleh disuplaikan ke dua PDAM [Kulonprogo dan Bantul] hanya 404 liter per detik. Ada kententuannya, soalnya air yang berada di pipa pasti kan mengurangi persentase kehilangan air,” katanya.
Lebih jauh, Rani menegaskan Pemda DIY begitu pun Pemerintah Kabupaten berkomitmen menyediakan air bersih atau layak konsumsi tanpa membebani masyarakat melalui PDAM. Hal tersebut dilakukan karena air tanah berkemungkinan untuk mengalami penurunan kualitas.
“Sebagian [warga] mungkin keberatan [berlangganan PDAM]. Tapi selama ini kan kami berlakukan subsidi silang,” katanya.
Apabila YIA semakin ramai, maka ekonomi warga Kulonprogo diprediksi akan meningkat. Peningkatan tersebut, kata Rani akan berdampak pada perluasan pelanggan PDAM karena subsidi silang akan semakin banyak.
Mantan Kepala DPUP-ESDM DIY tersebut juga menyinggung terkait dengan pembangunan hotel yang semakin masif. Kata dia, perlu adanya penegakan hukum apabila sebuah hotel mengambil air tanah tanpa kontrol.
“Pemda harus berani melakukan penegakan hukum [pengambilan air tanah tanpa kontrol oleh hotel]. Itu yang kadang kami lupa, sehingga menjadi terbiasa dan akhirnya menganggapnya tidak apa-apa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement