Advertisement

Hebat! Batik Karya Anak SD Jadi Motif Resmi Batik Gunungkidul

David Kurniawan
Selasa, 13 Juni 2023 - 16:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Hebat! Batik Karya Anak SD Jadi Motif Resmi Batik Gunungkidul Bupati Gunungkidul Sunaryanta saat meresmikan batik motif Umbar Dadi karya anak-anak SDN Karangrejek 2 di Kapanewon Wonosari. Selasa (13/6/2023). Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Siswa-siswi SD Negeri Karangrejek 2 di Kapanewon Wonosari patut berbangga. Pasalnya, karya batik sekolah ini diresmikan oleh Bupati Sunaryanta sebagai salah satu motif batik asli Gunungkidul, Selasa (13/6/2023).

“Saya ucapkan selamat dan karya ini harus terus dipertahankan jangan sampai tersisih oleh jaman,” kata Sunaryanta kepada wartawan, Selasa.

Advertisement

BACA JUGA: Fashion Show Batik Digelar di Pantai Sepanjang 3-4 Juni 2023

Menurut dia, pengenalan batik di tingkat sekolah bisa menjadi salah satu upaya melestarikan dan mengangkat potensi lokal. Selain itu, juga bisa menjadi sarana melatih ketrampilan para siswa.

“Juga sebagai upaya penguatan karakter anak sejak kecil. Muatan lokal seperti ini harus dipertahankan karena banyak manfaat positif yang didapatkan,” kata Sunaryanta.

Guru Seni Rupa SDN Karangrejek 2, Sugeng Riyadi mengatakan, motif batik yang diresmikan bupati diberinama Umbar Udadi. Ide pembuatan motif ini merupakan karya pemikiran para guru yang dijadikan sebagai konsep.

Setelah jadi, sambung dia, proses dilanjutkan dengan menuangkan ide ini dalam bentuk kerajinan batik. Adapun pelaksanaan membatik melibatkan anak-anak dari kelas 4, 5 dan 6.

“Jadi idenya dari guru, terus para murid ikut membuat batiknya,” kata Sugeng.

Dia menjelaskan, motif batik ini tidak lepas adanya eksploitasi alam, khususnya menyangkut sumber daya hayati secara berlebihan. Diharapkan batik Umbar Dadi menadi simbol menjaga kelestarian alam.

BACA JUGA: Perajin Batik di Gunungkidul Berkomitmen Gunakan Pewarna Alami

“Ekosistem ini harus dilestarikan sehingga bisa dimanfaatkan oleh generasi mendatang sehingga batik yang diluncurkan bisa menjadi simbol,” katanya.

Sugeng menambahkan, setelah diresmikan oleh bupati, rencananya dalam waktu dekat dijadikan sebagai seragam wajib di sekolah. Ke depannya juga tidak menutup kemungkinan bisa dijual secara luas di pasaran.

“Untuk pembuatan membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Yang jelas, kegiatan ini juga sebagai sarana mengasah kemampuan para siswa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Serbu Masjid Ibrahim di Hebron, Pasukan Israel Larang Azan dan Salat

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement