Advertisement
Angkutan Perdesaan di Kulonprogo Bakal Disulap Jadi Bus Pelajar

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulonprogo akan menyulap angkutan perdesaan menjadi bus sekolah dengan dibiayai APBD. Rencana itu untuk memperluas jangkauan bus sekolah sehingga pengguna angkutan dari kalangan pelajar bisa bertambah.
Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kulonprogo, Arif Martono mengatakan jumlah angkutan perdesaan di Kulonprogo sampai saat ini mencapai 40 armada. Tersebar di empat trayek yang masih ada yaitu trayek Wates-Jangkaran, Wates-Kalibawang, Sentolo-Samigaluh, Wates-Kokap.
Advertisement
“Saat ini kami hanya punya dua armada. Karena itu kami berencana menjalin kerja sama dengan bus-bus angkutan perdesaan. Mereka akan kami pekerjakan untuk mengakomodasi para pelajar,” kata Arif ditemui di kantornya pada Jumat (16/6/2023).
BACA JUGA : Bus Sekolah Kulonprogo Diharapkan Bisa Beroperasi di Area
Arif menambahkan dengan adanya perluasan jangkauan bus sekolah, harapannya angka kecelakaan lalu lintas berkurang. Mengingat berdasarkan data sebanyak 20% dari kalangan pelajar terlibat laka lantas baik sebagai korban maupun pelaku.
“Kami juga akan membuka trayek baru. Acuannya persebaran sekolah-sekolah di Kulonprogo,” katanya.
Saat ini terdapat beberapa daerah yang telah memiliki armada sekolah sendiri seperti di Kapanewon Samigaluh. Kementerian Perhubungan juga telah memberikan hibah bus sekolah di beberapa Pondok Pesantren.
Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kulonprogo, Ngatini mengatakan banyak warga yang berdomisili di luar Kapanewon Wates juga menginginkan layanan bus sekolah. Hal itu menjadi salah satu alasan rencana pembukaan trayek baru bus sekolah.
“Dishub hanya punya dua. Waktu beroperasinya juga tiga kali pagi ketika berangkat, siang dan sore ketika pulang sekolah,” katanya.
Pemkab Kabupaten Kulonprogo telah mengalokasikan APBD sekitar Rp300 juta untuk mengoperasikan dua bus sekolah yang ada per tahun termasuk gaji pekerja alih daya sampai jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, Arif Prastowo mengatakan rencana tersebut berawal dari evaluasi bus sekolah yang ada. Dengan kapasitas dan jangkauan yang terbatas, maka Dishub kemudian memiliki rencana untuk menjalin kerja sama dengan angkutan perdesaan.
“Saya sendiri sangat mendukung rencana tersebut dan berharap dapat direalisasikan sesegera mungkin. Kebermanfaatannya sangat banyak. Dengan begitu para pelajar tidak perlu membawa motor, mengingat mereka tidak punya SIM,” kata Arif Prastowo.
BACA JUGA : Trans Jogja Diminta Masuk Kulonprogo, Ini Alasannya
Arif P menambahkan tidak semua orang tua dapat mengantar anaknya ke sekolah. Karena itu, armada bus sekolah sangat perlu diperbanyak. Salah satu kemungkinannya adalah dikerjasamakan dengan para pemilik angkutan perdesaan.
“Kendaraan di jalanan pun juga akan berkurang. Dengan kepadatan lalu lintas yang berkurang, maka risiko yang mungkin terjadi di jalan berkurang. Kalau nanti sudah dilakukan kebijakan itu, kami sosialisasikan ke para orang tua,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Perundingan Nuklir, Iran Sebut Tak Punya Rencana Bertemu Amerika Serikat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Bantul Lakukan Pengawasan Proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan
- Tular Nalar Summit 2025, Wadah Berkumpulnya Elemen Peduli Literasi Digital
- Perbaikan dan Pembangunan 600 Km Jalan di Bantul Ditargetkan Kelar dalam Lima Tahun
- Pasar Kluwih di Panembahan Jogja Selalu Bersih dari Sampah, Sudah Jadi Tradisi
- Kuasa Hukum Sebut M Ahmadi dan Indah Fatmawati Korban, Bukan Mafia Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement
Advertisement