Advertisement
BKKBN dan DPR RI Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting

Advertisement
JOGJA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI melaksanakan sosialisasi dan KIE dalam rangka percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Gedung serbaguna Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
Percepatan Penurunan stunting merupakan salah satu amanat dari Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dalam Pasal 6 ayat 2 mengenai strategi nasional Percepatan Penurunan Stunting yang diantaranya melalui peningkatan komitmen stakeholder/pemangku kepentingan, serta peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
Advertisement
Dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu 70 persen. Dengan target capaian prevalensi stunting 0% pada 2030 dan 14% pada tahun 2024 dan 0% pada 2030. Hal itu digencarkan Sukamto SH., MM dari Komisi IX menyampaikan bahwa penting untuk para orang tua maupun calon orang tua untuk mengentaskan stunting.
"Komisi IX DPR RI siap ikut serta dalam percepatan penurunan stunting untuk mendukung Indonesia Emas 2045", Tegas Sukamto dalam paparannya, seperti rilis yang diterima harianjogja.com, Jumat (23/6/2023).
Sunarto, Inspektur Wilayah II BKKBN RI menambahkan bahwa stunting pasti pendek namun pendek belum tentu stunting.
"Intervensi stunting penting di masa 1000 Hari Pertama Kehidupan," lanjut dia.
Calon pengantin wajib mendaftar di elsimil untuk mencegah stunting dengan mempersiapkan para calon orang tua siap dalam masa pre konsepsi, hal tersebut dilakukan untuk mencegah stunting dari Hulu.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin SH MM, yang diwakili oleh Rohdiana Sumariati S.Sos, M.Sc Menyampaikan bahwa Stunting penting untuk diatasi karena bukan hanya berdampak pada kondisi pertumbuhan anak secara fisik namun juga berdampak pada pertumbuhan kognitif yang menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual yang membuat anak akan kesulitan dalam bergaul serta bermain bersama rekan sebaya.
Rohdiana menambahkan "Pencegahan dari hulu adalah pencegahan dari usia remaja, sehingga remaja tidak boleh kekurangan darah atau anemia, menjelang pernikahan 3 bulan sebelum pernikahan harus mempersiapkan diri dengan memeriksakan kesehatan".
Kepala DP3AP2 KB Kabupaten Sleman juga menambahkan bahwa melaksanakan evalusi dengan kapanewon di TPPS untuk menghimpun aspirasi dari petugas maupun dari warga agar program percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik
Rasa terima kasih disampaikan langsung oleh Lurah Kelurahan Caturtunggal karena dengan adanya sosialisasi mengenai penurunan stunting ini dapat membuka wawasan warga mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini.
Dalam kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 150 orang warga catur tunggal kecamatan depok. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement