Advertisement
Jogja Tambah 10 Kampung Tangguh Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah kampung tangguh bencana untuk wilayah Kota Jogja akan bertambah 10 titik pada tahun ini. Penambahan kampung tangguh bencana diharapkan meningkatan ketahanan masyarakat menghadapi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja Nur Hidayat mencatat separuh dari bencana yang terjadi di Kota Jogja karena cuaca ekstrem, seperti hujan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut menimbulkan kejadian bencana tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir.
Advertisement
BACA JUGA: Ancaman Cuaca Panas Ekstrem, BPBD: Kota Jogja Relatif Aman
BPBD katanya, membentuk total 145 kampung tangguh bencana dari 169 kampung yang ada. “Tujuan pembentukan kampung tangguh bencana itu membangun manajemen risiko bencana di wilayah kampung. Kalau masyarakat sudah respon dan mampu memahami terkait bencana dan mampu mengadakan penyelamatan sendiri,” jelasnya, Minggu (25/6/2023).
Saat pembentukan kampung tangguh bencana, jelas Hidayat, terdapat pembentukan pengurus serta penyusunan manajemen respon bencana yang disesuaikan dengan potensi masyarakat kampung tersebut. Mengingat bencana dapat terjadi kapan saja sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Kampung tangguh bencara bertujuan untuk membangun respon masyarakat siap menghadapi bencana. Agar masyarakat tidak panik saat terjadi bencana, bisa menyelamatkan diri dan mengurangi risiko korban bencana,” terangnya.
BACA JUGA: Penataan Kawasan Jadi Kunci Mitigasi, BPBD DIY: Taati Peta Rawan Bencana!
Hidayat menyebut dua kampung tangguh bencana yang dibentuk tahun ini adalah Glagahsari dan Demakan. Salah satu kegiatan yang dilakukan BPBD untuk membentuk kampung tangguh bencana adalah simulasi bencana yang kerap melanda di daerah itu. Termasuk bagaimana memberikan perawatan pada korban, titik evakuasi, jalur evakuasinya, dan lainnya.
Semakin kerap pelatihan manajemen bencana, menurut Hidayat, masyarakat akan semakin siap menghadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. “Kami tak ingin adanya bencana, tapi kondisinya kadang bencana hadir begitu saja di saat tak terduga. Untuk itu masyarakat juga perlu memiliki persiapan dan kesadaran jika sewaktu-waktu terjadi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 13 SMP Negeri di Kulonprogo Tidak Mampu Penuhi Daya Tampung Siswa
- Pemkot Jogja Targetkan Semua Sekolah Negeri Jadi Sekolah Unggulan
- Setelah Groundsiil Srandakan Jebol, Tiga Dusun di Bantul Alami Krisis Air Bersih
- UGM Berduka, Satu Mahasiswa KKN Meninggal dalam Insiden Kecelakaan Kapal, Satu Orang Masih dalam Pencarian
- Waspada! Enam Bulan Terakhir Ada 272 Kasus DBD di Sleman
Advertisement
Advertisement