Advertisement

Jogja Tambah 10 Kampung Tangguh Bencana

Triyo Handoko
Minggu, 25 Juni 2023 - 20:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Jogja Tambah 10 Kampung Tangguh Bencana Simulasi gempa bumi yang diselengarkaan BPBD Jogja di kampung tangguh bencana. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah kampung tangguh bencana untuk wilayah Kota Jogja akan bertambah 10 titik pada tahun ini. Penambahan kampung tangguh bencana diharapkan meningkatan ketahanan masyarakat menghadapi bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja Nur Hidayat mencatat separuh dari bencana yang terjadi di Kota Jogja karena cuaca ekstrem, seperti hujan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut menimbulkan kejadian bencana tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir.

Advertisement

BACA JUGA: Ancaman Cuaca Panas Ekstrem, BPBD: Kota Jogja Relatif Aman

BPBD katanya, membentuk total 145 kampung tangguh bencana dari 169 kampung yang ada. “Tujuan pembentukan kampung tangguh bencana itu membangun manajemen risiko bencana di wilayah kampung. Kalau masyarakat sudah respon dan mampu memahami terkait bencana dan mampu mengadakan penyelamatan sendiri,” jelasnya, Minggu (25/6/2023).

Saat pembentukan kampung tangguh bencana, jelas Hidayat, terdapat pembentukan pengurus serta penyusunan manajemen respon bencana yang disesuaikan dengan potensi masyarakat kampung tersebut. Mengingat bencana dapat terjadi kapan saja sehingga diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

“Kampung tangguh bencara bertujuan untuk membangun respon masyarakat siap menghadapi bencana. Agar masyarakat tidak panik saat terjadi bencana, bisa menyelamatkan diri dan mengurangi risiko korban bencana,” terangnya.

BACA JUGA: Penataan Kawasan Jadi Kunci Mitigasi, BPBD DIY: Taati Peta Rawan Bencana!

Hidayat menyebut dua kampung tangguh bencana yang dibentuk tahun ini adalah Glagahsari dan Demakan. Salah satu kegiatan yang dilakukan BPBD untuk membentuk kampung tangguh bencana adalah simulasi bencana yang kerap melanda di daerah itu. Termasuk bagaimana memberikan perawatan pada korban, titik evakuasi, jalur evakuasinya, dan lainnya.

Semakin kerap pelatihan manajemen bencana, menurut Hidayat, masyarakat akan semakin siap menghadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. “Kami tak ingin adanya bencana, tapi kondisinya kadang bencana hadir begitu saja di saat tak terduga. Untuk itu masyarakat juga perlu memiliki persiapan dan kesadaran jika sewaktu-waktu terjadi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kaesang Tak Sengaja Bertemu Ketum Perindo Hary Tanoe

News
| Rabu, 27 September 2023, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor

Wisata
| Selasa, 26 September 2023, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement