Advertisement
Penataan Kawasan Jadi Kunci Mitigasi, BPBD DIY: Taati Peta Rawan Bencana!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Penataan kawasan jadi kunci mitigasi bencana di DIY. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut penataan kawasan jadi bagian penting mitigasi bencana struktural yang melibatkan banyak organisasi perangkat daerah (OPD).
Koordinasi antar-OPD dalam penataan kawasan untuk memitigasi bencana ada dalam RPJMD Tematik Mitigasi Bencana. Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD) juga tengah disusun oleh BPBD DIY untuk jadi bahan koordinasi antar-OPD untuk mitigasi penataan kawasan.
Advertisement
Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana mencontohkan koordinasi penataan kawasan dalam mitigasi bencana seperti lahan kritis ditangani Dinas Lingkungan Hidup, lalu mitigasi bencana banjir di Kota Jogja dilakukan dengan Balai Sabuk Merapi.
“Secara umum yang melakukan penataan kawasan untuk mitigasi Dinas Tata Ruang, mereka yang mengeluarkan perizinan dan lainnya jika ada yang mengajukan [izin pembangunan] tentu pasti dikaji terutama yang berada di kawasan rawan bencana,” jelansya.
BACA JUGA: Mitigasi Bencana di 20 Cagar Budaya di Sumbu Filosofi Dikaji
Biwara menegaskan peta rawan bencana harus jadi acuan pembangunan. “Mislanya di Bukit Hargodumilah, itu zona merah bencana harusnya Pemkab yang melakukan penertiban, apakah dikaji lagi mitigasinya atau seperti apa,” katanya.
Meningkatnya intensitas bencana di DIY, jelas Biwara, masih sesuai dengan peta kebencanaan yang ada. “Bencana longsor di Gunungkidul dan Kulonprogo akhir-akhir ini berada di titik rawan bencana seperti di peta kebencanaan yang ada,” ujarnya.
Soal pelebaran luasan kawasan yang dilanda bencana, lanjut Biwara, terjadi seiring intensitas bencana yang meningkat. “Apakah karena pembangunan di sekitar kawasan rawan bencana tentu perlu dikaji lagi, tapi harusnya pembangunan yang ada ini selalu memprioritaskan mitigasi bencana yang ada,” jelasnya.
Biwara mencontohkan rencana pembangunan pesisir selatan DIY yang digagas Gubernur. “Sekarang Gubernur minta pembangunan menghadap Samudra Hindia sebagai bagian visinya, tentu kawasan itu juga ada potensi bencananya sehingga mitigasi juga dilakukan bersamaan dengan rencana pembangunannya,” ucap dia.
Dalam menyelenggarakan pembangunan yang ada, jelas Biwara, dilakukan juga pembangunan infrastruktur mitigasi bencana. "Di Bantul itu dirancang beberapa embung agar air tidak langsung mengalir ke laut selatan, agar tidak banjir juga dan dapat dimanfaatkan ke pertanian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
Advertisement
Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Rute Bus Damri dari Bandara YIA ke Klaten hingga Solo
- Peringatan BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah DIY, Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 18 Februari 2024, Buyern Vs Arsenal, Aduan THR, Volume Sampah Lebaran
- Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
Advertisement
Advertisement