Advertisement
Antisipasi Bencana Kekeringan, BPBD DIY Siapkan Dropping Air Bersih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY antisipasi kekeringan dengan mengoptimalkan dropping air bersih dalam menghadapi puncak kemarau pada Juli 2023.
Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY, Danang Samsurizal mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prediksi terjadinya El Nino perlu menjadi perhatian.
Advertisement
“Karena musim kemarau setiap tahun ada, hanya kalau ada situasi yang perlu menjadi perhatian seperti El Nino yang tinggi, kemudian ada hal-hal lain dan mempengaruhi iklim, kami melakukan tindakan sebagaimana informasi yang diberikan dan arahan dari BMKG,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (25/6/2023).
Menurut Danang berdasarkan laporan BMKG, puncak musim kemarau 2023 di DIY diperkirakan berlangsung antara Juli-Agustus 2023. BMKG DIY memperkirakan dampak musim kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan adanya El Nino, diperkirakan akan berdampak pada pengurangan intensitas curah hujan sehingga cenderung kering.
Dengan adanya prakiraan tersebut, BPBD DIY telah mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi, terutama di daerah rawan kekeringan atau yang sering mengalami kesulitan air bersih. Menurut Danang selama ini telah terjadi kesulitan air d sejumlah daerah di i DIY. BPBD bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD kabupaten untuk memasok kekurangan air yang ada pada kabupaten di DIY.
“Tetapi kami juga melakukan persiapan salah satunya cadangan air untuk dropping, beberapa sumber daya yang kita siapkan kita dorong kalau apa saja terjadi,” katanya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi menyampaikan kebutuhan air bersih di setiap kabupaten akan diupayakan terlebih dahulu dari BPBD kabupaten yang bersangkutan.
“Masing-masing kabupaten menyampaikan telah mempersiapkan diri untuk droping air apabila dibutuhkan,” katanya.
Dia menyampaikan untuk kebutuhan dropping air bersih, BPBD Kabupaten Gunungkidul telah menyiapkan seribu tangki dan 10 kapanewon juga telah menyiapkan anggaran untuk dropping air. “Kabupaten lain juga telah menyiapkan baik dengan dana rutin maupun belanja tidak terduga (BTT) apabila dibutuhkan,” imbuhnya.
Jika BPBD kabupaten tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih, maka dapat mengajukan permintaan pengiriman air bersih kepada Dinas Sosial (Dinsos) DIY. Guna mengantisipasi musim kemarau kali ini, Dinsos DIY telah menyiapkan 280 tangki air bersih. Dia menyampaikan pengiriman dropping air akan dilakukan berdasarkan permintaan kebutuhan air bersih dari masing-masing kabupaten di DIY.
Selain itu menurut Lilik, untuk mengantisipasi musim kemarau, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY pun telah melakukan pembuatan sejumlah sumur bor.
“Harapannya dengan sumur bor tersebut akan mengurangi jumlah daerah yang meminta dropping air, selain itu juga melakukan pemeliharaan embung-embung,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pedagang Eks TKP ABA Keluhkan Pengunjung Sepi, Wali Kota Jogja Bakal Gelar Sejumlah Event
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
- Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka: Begini Cara Gratis Keluar dan Masuk di Gerbang Tol dan Exit Toll Prambanan
Advertisement
Advertisement