Advertisement
Mahasiswa PTN di Jogja Nekat Curi Motor untuk Biaya Hidup

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah Caturtunggal, Depok, Sleman ditetapkan tersangka dalam kasus pencurian motor di wilayah Blimbingsari, Caturtunggal. Mahasiswa tersebut nekat mencuri motor untuk mobilitas di Jogja.
Kapolsek Bulaksumur, AKP Ngadi, menjelaskan pelaku berinisial AP, 21, mahasiswa semester 7 asal Jawa Barat. Kejadian ini berlangsung pada Kamis (15/6/2023) pukul 06.30 WIB, di depan tempat indekos. "Korban memarkir motornya di depan kos pada pukul 01.00 WIB," ujarnya, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Karena sudah mengantuk, korban langsung masuk kamar kos untuk tidur, dengan posisi kunci kontak motor lupa dicabut dari motor. Pagi harinya saat korban terbangun, motor Yamaha N-Max miliknya sudah tidak berada di tempat ia memarkir semula.
Mendapat laporan ini, Polsek Bulaksumur memeriksa CCTV di sekitar lokasi dan sejumlah saksi. Aksi AP tertangkap CCTV, dimana saat melakukan aksinya, AP mengenakan batik berwarna cokelat. Dengan ciri-ciri tersebut polisi memburu pelaku.
Baca juga: 7 Kampus Swasta di Indonesia yang Menawarkan Beasiswa KIP Kuliah
"Kami detailkan penyelidikannya, anak ini [pelaku] tinggal di salah satu kos. Berbekal baju batik ini, kami berhasil mengidentifikasi pelaku. Setelah mendapatkan informasi keberadaan pelaku, langsung kami amankan," kata dia.
AP pun dibawa ke Polsek Bulaksumur untuk menjalani pemeriksaan. Saat diperiksa, AP mengakui perbuatan pencurian tersebut. AP kemudian ditahan dengan disangkakan Pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Kepada wartawan, AP mengaku tidak ada niatan khusus untuk mencuri motor tersebut. Ia mengaku waktu itu hanya kebetulan lewat di lokasi kejadian dan mendapati motor korban dengan kunci kontak yang tertinggal di motor, sehingga timbul niat untuk mencurinya.
Adapun motor hasil curiannya tidak untuk dijual, melainkan sekadar untuk mobilitas sehari-hari karena selama kuliah di Jogja, ia tidak memiliki motor. “Tidak ada niatan untuk dijual, cuma untuk penggunaan pribadi,” katanya.
Ia juga tidak bisa membeli motor sendiri karena berdasarkan pengakuannya, kedua orang tuanya sudah meninggal. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia AP juga bekerja sampingan sambil kuliah. “Saya saat ini kuliah sambil kerja juga, tapi belum cukup juga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Indonesia Diminta Jadi Juru Damai Konflik India dan Pakistan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
Advertisement