Bappeda Kulonprogo Usulkan Titik Exit Tol Jogja Solo di Dua Lokasi
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo mengusulkan pembangunan dua titik exit toll dalam proyek strategis nasional jalan tol Jogja-Solo. Usulan tersebut menjadi wujud dukungan terhadap percepatan pembangunan ekonomi di Bumi Binangun.
Kepala Bappeda Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan bahwa usulan Bappeda Kulonprogo tersebut merupakan usulan bersama dengan Bappeda DIY. Dua titik usulan pembanguan exit tol tersebut berada di Kapanewon Wates dan Sentolo.
Advertisement
“Bukan hanya kami yang mengusulkan, tapi juga dengan Bappeda DIY. Kesepakatan bersama lah. Nah, usulan exit tol tersebut sudah disampaikan ke Pemerintah Pusat,” kata Aris dihubungi pada Sabtu (1/7/2023).
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Belum Tuntas, Terus Dikebut
Aris menambahkan usulan yang pihaknya minta adalah di Kapanewon Wates dan Sentolo, kendati juga ada exit tol yang akan dibangun di dekat Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Dengan adanya exit tol di Wates, Aris berharap wilayah perkotaan Kota Wates akan berkembang. Terlebih di sana telah ada gedung kampus UNY dan vokasi UGM.
“Jadi perkembangan ekonomi yang kami harapkan nanti berpusat di Perkotaan Wates. Bukan Wates Kota. Perkotaan Wates nanti bisa sampai ke Pengasih, Giripeni, Kedungsari, dan sebagian Panjatan,” katanya.
Perkotaan Wates tersebut, terang Aris menjadi wilayah perkotaan aerotropolis dan penyangga perekonomian. Di depan bandara juga akan menjadi pusat kegiatan meeting-incentives-convention-exhibition (MICE).
“Smart agro dan smart tourism juga akan dikembangkan di wilayah aerotropolis. Dengan begitu akan bertumbuh perekonomiannya. Hotel-hotel juga akan bergerak. Dari sisi pertanian nanti akan memasok kebutuhan perhotelan dengan pemakaian teknologi tinggi. Harapannya juga bisa sampai ekspor,” ucapnya.
Di Sentolo, exit tol yang telah diusulkan dibangun di Simpang Ngeplang, Kalurahan Banguncipto akan menjadi pendukung perkembangan industri. Tegas Aris, perindustrian di sekitar exit tol tersebut akan terkoneksi dengan ruas jalan YIA-Borobudur atau jamak disebut jalur Bedah Menoreh. Kawasan Nanggulan pun nantinya akan sangat terdampak.
BACA JUGA: Tol Jogja YIA Rampung 2025, Konsultasi Publik Lanjutan Digelar Pertengahan Mei 2023
“Kami juga telah bekerja sama dengan Yayasan Global Saemaul Undong Indonesia [YGSI] miliki Korea Selatan. Mereka akan membantu membentuk desa percontohan Saemaul di Kapanewon Nanggulan. Ini sudah berjalan,” lanjutnya.
YGSI tersebut berangkat dari semangat gerakan saemaul undong atau gerakan desa baru. Tujuan gerakan tersebut tidak lain untuk memberantas kemiskinan di desa dengan membangkitkan semangat masyarakat dalam mengembangkan ekonomi lewat pertanian dan industri secara bersama-sama dan seimbang.
“Tujuan kerja sama dengan YGSI itu adalah pengembangan ekonomi dengan berpusat pada pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Saat ini, di Nanggulan telah dibangun kumbung-kumbung jamur. Jamur hasil budidaya tersebut nantinya akan dikemas dalam bentuk kalengan dan dipasarkan. Tidak hanya itu, lokasi dibangunnya kumbung-kumbung tersebut akan menjadi pusat agrowisata.
“Tepatnya pembangunan kumbung jamur ada di Kalurahan Wijimulyo, Nanggulan. Pengelolanya nanti bisa BUMDes atau koperasi. Kelompok wanita tani [KWT] akan kami berdayakan juga. Sekali lagi, fokusnya adalah pengembangan pertanian dengan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement