Advertisement
Luar Biasa! Sleman Borong 6 Penghargaan Sekaligus dari BKKBN

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kabupaten Sleman sukses meraih enam penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangkaian Hari keluarga Nasional 2023.
Selain dua penghargaan yang disematkan pada Pemkab Sleman, empat penghargaan lainnya diberikan kepada lima tokoh penting asal Sleman.
Advertisement
Penghargaan pertama diberikan kepada Pemkab Sleman yakni penghargaan Manggala Karya Kencana.
Penghargaan ini diberikan kepada pemerintahan yang dinilai berperan aktif pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan.
"Alhamdulillah Kabupaten Sleman mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana yang diberikan oleh BKKBN," ujarnya dalam rilis pada Rabu (5/7/2023).
Selain membawa pulang Manggala Karya Kencana, Pemkab Sleman juga terpilih sebagai pemenang terbaik pertama Grand Design Pembangunan Kependudukan Award bagi Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota.
Penghargaan ini merupakan apresiasi yang diberikan BKKBN kepada pemerintah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah melakukan penyusunan dan pemanfaatan grand design pembangunan kependudukan.
BACA JUGA: BKKBN DIY Upayakan Percepatan Penurunan Stunting
Tidak hanya itu, empat penghargaan Dharma Karya Kencana juga diberikan kepada sejumlah tokoh di Sleman, yakni Ketua Baznas Sleman, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pakem, Ketua Kampung KB Kalurahan Wedomartani dan Bidan Praktek Mandiri Kabupaten Sleman.
Atas raihan ini, Kustini menyampaikan ucapan syukur dengan pencapaian Kabupaten Sleman. Menurutnya penghargaan yang diraih merupakan hasil dukungan seluruh pihak dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan mempercepat penurunan stunting.
Capaian ini diharapakan Kustini mampu memupuk kekuatan semua pihak untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman. "Ini adalah pencapaian bersama dan mari jadikan sebagai motivasi dan kekuatan bagi kita untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman," ujar dia.
Kustini juga sempat memaparkan pokok kegiatan dan capaian program terkait pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana di Sleman.
Pemkab Sleman telah menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo pada kesempatan tersebut menyampaikan penganugerahan tanda penghargaan bidang pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting diarahkan untuk mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju.
Menurut dia, dengan terbentuknya SDM yang berkualitas diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan kemajuan bangsa. Hasto juga mengimbau agar upaya pembangunan manusia tak hanya terfokus pada perbaikan fisik. Tetapi juga memberi perhatian pada pembangunan kesehatan jiwa dan raga.
Harapannya akan lahir revolusi yang tak hanya terfokus pada perbaikan fisik tetapi juga peningkatan pada kesehatan mental masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Rumah Warga Mojomulyo Sragen Disatroni Maling, Barang Berharga Rp104 Juta Raib
- Investasi Pabrik Kaca Xinyi di Rempang, Warga Pasir Panjang Tolak Direlokasi
- Jadwal Lengkap dan Siaran Streaming Vidio Liga 2 Pekan Ini: PSIM Main di Serang
- Tingkatkan PAD & Tekan Kebocoran, Kudus Sosialisasi Pembayaran Parkir Nontunai
Berita Pilihan
Advertisement

Jokowi Sebut Pembangunan Istana di IKN Sudah Sesuai Target
Advertisement

Wisatawan Mancanegara Mulai Melirik Desa Wisata di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Catat Tanggalnya! Ini Jadwal Rangkaian Hajad Dalem Sekaten yang Digelar Keraton Yogyakarta
- P3K Pemda DIY Dibuka! Ada 1.042 Lowongan Guru, Nakes, dan Tenaga Teknis
- Dinkes Jogja: Lebih dari Separuh Pegawai Pemkot Jogja Berperut Buncit dan Mengalami Obesitas
- Gelas Berlian Si Nuri, Wadah Lansia agar Berdaya
- Awas! Sejumlah Mata Air dan Belik di Jogja Kini Sudah Tercemar
Advertisement
Advertisement