Advertisement
Pemkab Kulonprogo Antisipasi Potensi Penyebaran Antraks dari Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengambil langkah waspada dan tindakan cepat menyusul terjadinya wabah antraks di Kabupaten Gunungkidul.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo, Trenggono Trimulyo mengatakan bahwa langkah-langkah kewaspadaan yang telah diambil bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut ke wilayah Kulonprogo.
Advertisement
BACA JUGA: Terjangkit Anthrax, Kapanewon Semanu di Gunungkidul Diisolasi Terbatas
“Wabah antraks, yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, telah menimbulkan keprihatinan di Kabupaten Gunungkidul. Melihat situasi ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diperlukan dilaksanakan dengan baik,” kata Trenggono dihubungi, Rabu (5/7/2023).
Salah satu langkah yang telah diambil adalah melakukan peningkatan pengawasan dan pemantauan terhadap kondisi hewan di wilayah Kulonprogo. Kata Trenggono, petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan) ditugaskan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada hewan ternak, utamanya sapi dan domba, yang diyakini rentan terhadap wabah antraks.
Tidak hanya itu, penyuluhan pun telah terus diberikan kepada peternak tentang tanda-tanda awal antraks pada hewan. Begitupun dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Peternak juga diberikan informasi mengenai vaksinasi yang tepat dan prosedur sanitasi yang benar untuk menghindarkan penyebaran penyakit ini.
Dinas Pertanian dan Pangan pun telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo untuk memperkuat sistem deteksi dini dan penanganan wabah melalui pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan Puskeswan.
“Kami sangat serius dalam menghadapi ancaman wabah antraks ini. Kami telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi ternak dan mencegah penyebaran penyakit ini ke wilayah kami. Kami terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan menginformasikan kepada peternak tentang langkah-langkah yang harus diambil,” katanya.
Tegas Trenggono, sejak tahun 2017 sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan antraks di Kabupaen Kulonprogo. Kendati begitu, DPP mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melaporkan segera jika ada gejalan antraks pada hewan ternak. DPP juga terus memantau situasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan masyarakat di Kulonprogo.
“Dengan langkah-langkah yang diterapkan secara proaktif, diharapkan penyebaran wabah antraks dapat dicegah dan kerugian bagi sektor peternakan dapat diminimalkan,” ucapnya.
Plh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Muhammad Ridwan Nur Bintara mengatakan bahwa vaksinasi antraks dilakukan hanya pada daerah terjadinya wabah.
“Di Kulonprogo vaksinasi hanya dilakukan di beberapa daerah seperti di Girimulyo yang pernah tertular tahun 2017 lalu,” kata Ridwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Seni Diusulkan Dibangun di Kapanewon Paliyan Gunungkidul
- Sambut Hardiknas 2025. DYN Clothingline Berikan Diskon dan Hadiah untuk Pendidik dan Pelajar
- Bermain di Kandang, Super Elja Incar Poin dari Juku Eja Untuk Jaga Asa
- Bantul School Expo 2025, Jadi Ajang Promosi Kegiatan Pendidikan
- PDAM Tirtamarta Raih Penghargaan Golden Trophy 2025
Advertisement