Advertisement
Terungkap, Alasan Bupati Gunungkidul Tak Terapkan KLB Antraks

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, belum menetapkan status kejadian Luar Biasa (KLB) antraks. Selain penentuan status KLB berdampak pada perekonomian masyarakat, Pemkab mengklaim penyebaran Antraks sudah terkendali.
Menurut Sunaryanta, belum ditetapkan kebijakan KLB Antraks karena Pemkab masih mempertimbangkan dampak dari kebijakan tersebut. Ia berdalih, kebijakan KLB pasti akan memukul kondisi ekonomi di masyarakat. “Jadi harus dipertimbangkan matang-matang sehingga belum menetapkan KLB,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Viral Penyakit Antraks di Gunungkidul, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati
Di sisi lain, Sunaryanta juga mengklaim kasus atraks sudah sangat terkendali. Hal ini terlihat dari penanganan terhadap pasien maupun hewan ternak milik masyarakat yang sudah mulai mendapatkan suntikan pencegahan. “Sudah terkendali dan kondisi di masyarakat juga seperti biasa sebelum ada kasus. Untuk pencegahan juga terus melakukan sosialisasi di masyarakat,” katanya.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan puluhan warga yang bergejala antraks sudah mulai sembuh. Meski demikian untuk uji serologi hingga sekarang masih menunggu hasilnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, total ada 28 warga di Dusun Jati, Candirejo, Semanu yang bergejala antraks. Meski demikian, mayoritas warga menjalan rawat jalan karena yang dirawat dirawat di rumah sakit hanya satu orang.
BACA JUGA: Kabar Baik, Mayoritas Penderita Antraks di Gunungkidul Sembuh
“Terus kami pantau kondisi kesehatan para warga ini,” kata Dewi kepada wartawan.
Dia menjelaskan, untuk pasien rawat jalan sudah dinyatakan sembuh. Adapun yang dirawat di rumah sakit masih menjalani perawatan. “Tinggal yang di rumah sakit. sedangkan untuk puluhan warga lainnya sudah sembuh,” katanya.
Disinggung mengenai hasil serologi untuk pengentesan antraks, Dewi mengakui masih menunggu hasil tes tersebut. Hingga sekarang belum ada hasil dari pemeriksaan oleh tim ahli. “Kami masih menunggu hasilnya,” kata Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement