Advertisement

Pengemis di Sleman Diduga Terorganisasi, Setiap Jumat Mangkal di Kawasan UGM

Catur Dwi Janati
Rabu, 12 Juli 2023 - 08:57 WIB
Sunartono
Pengemis di Sleman Diduga Terorganisasi, Setiap Jumat Mangkal di Kawasan UGM Suasana razia gepeng dan anjal di fly over Jombor pada 19 Juni 2023. - Istimewa/Satpol PP Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengungkapkan adanya indikasi para gepeng kini terorganisasi.

"Iya, ada indikasi ke situ memang [terorganisasi]," ungkapnya pada Selasa (11/7/2023).

Advertisement

Rata-rata para gepeng yang diamankan berasal dari luar daerah. Beberapa yang pernah tertangkap ada yang berasal dari Klaten, Magelang bahkan Jawa Timur. "Ada indikasi mereka enggak kerja sendiri," lanjutnya. 

BACA JUGA : Gelandangan dan Pengemis di Sleman Lihai Menghindari 

"Kebanyakan dari gepeng dan anjal di Sleman itu kan bukan KTP orang Sleman. Kebanyakan orang luar," katanya  

Menurut pengalaman Evie, pernah ada pengemis yang ditangkap karena mengaku kehabisan uang. Akhirnya petugas memulangkan pengemis tersebut ke Magelang. "Jadi kita manusiawi enggak kemudian tanpa solusi," ungkapnya. 

Satpol PP Sleman juga telah mengimbau masyarakat untuk tidak memberi uang kepada gepeng. "Rasa belas kasihannya itu dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Para gepeng dan anjal yang tertangkap akan ditandai. Identitas mereka akan difoto sebagai data bila kembali berulah di kemudian hari. 

Pada 19 Juni 2023 lalu, petugas mendatangi langsung fly over Jombor dan menemukan beberapa anjal yang sedang beristirahat dibawah fly over Jombor. Petugas lalu mendata anjal tersebut. tiga anjal tercatat berasal dari Magelang. Petugas lantas mengantar anjal ke daerah asal.

BACA JUGA : Pengemis Berpendapatan Tinggi Jadi Lagu Lama

Sementara yang terbaru pada 11 Juli 2023, dari tujuh lokasi yang disatroni Satpol PP, hanya satu titik yang ditemui aktivitas pengamen. Sisanya nihil gepeng maupun anjal.      

Evie menandai, pada setiap Jumat akan ada banyak manusia gerobak yang mangkal di jalan utara Fakultas Biologi UGM. Mereka mengharapkan Jumat Barokah. Padahal ketika diamati, setelah bantuannya terkumpul akan dibawa pulang menggunakan motor.

"Itu kalau Jumat kan berderet-deret manusia gerobak kan. Karena dia mengharapkan Jumat Barokah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 10 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 08:27 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement