Advertisement
Pengemis di Sleman Diduga Terorganisasi, Setiap Jumat Mangkal di Kawasan UGM
Suasana razia gepeng dan anjal di fly over Jombor pada 19 Juni 2023. - Istimewa/Satpol PP Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengungkapkan adanya indikasi para gepeng kini terorganisasi.
"Iya, ada indikasi ke situ memang [terorganisasi]," ungkapnya pada Selasa (11/7/2023).
Advertisement
Rata-rata para gepeng yang diamankan berasal dari luar daerah. Beberapa yang pernah tertangkap ada yang berasal dari Klaten, Magelang bahkan Jawa Timur. "Ada indikasi mereka enggak kerja sendiri," lanjutnya.
BACA JUGA : Gelandangan dan Pengemis di Sleman Lihai Menghindari
"Kebanyakan dari gepeng dan anjal di Sleman itu kan bukan KTP orang Sleman. Kebanyakan orang luar," katanya
Menurut pengalaman Evie, pernah ada pengemis yang ditangkap karena mengaku kehabisan uang. Akhirnya petugas memulangkan pengemis tersebut ke Magelang. "Jadi kita manusiawi enggak kemudian tanpa solusi," ungkapnya.
Satpol PP Sleman juga telah mengimbau masyarakat untuk tidak memberi uang kepada gepeng. "Rasa belas kasihannya itu dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Para gepeng dan anjal yang tertangkap akan ditandai. Identitas mereka akan difoto sebagai data bila kembali berulah di kemudian hari.
Pada 19 Juni 2023 lalu, petugas mendatangi langsung fly over Jombor dan menemukan beberapa anjal yang sedang beristirahat dibawah fly over Jombor. Petugas lalu mendata anjal tersebut. tiga anjal tercatat berasal dari Magelang. Petugas lantas mengantar anjal ke daerah asal.
BACA JUGA : Pengemis Berpendapatan Tinggi Jadi Lagu Lama
Sementara yang terbaru pada 11 Juli 2023, dari tujuh lokasi yang disatroni Satpol PP, hanya satu titik yang ditemui aktivitas pengamen. Sisanya nihil gepeng maupun anjal.
Evie menandai, pada setiap Jumat akan ada banyak manusia gerobak yang mangkal di jalan utara Fakultas Biologi UGM. Mereka mengharapkan Jumat Barokah. Padahal ketika diamati, setelah bantuannya terkumpul akan dibawa pulang menggunakan motor.
"Itu kalau Jumat kan berderet-deret manusia gerobak kan. Karena dia mengharapkan Jumat Barokah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol, Ibunya Dapat Modal Usaha
- 695 Siswa dan Guru di Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG
- 9.448 Siswa di Gunungkidul Siap Ikuti Tes Kemampuan Akademik
- Ular Sowo Kembang Masuk Kandang Ayam, Damkar Kulonprogo Turun Tangan
Advertisement
Advertisement



