Advertisement
Peringatan Hari Koperasi, Milenial Diajak Kembangkan Koperasi Digital

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Generasi milenial dinilai lebih akrab dengan dunia digital. Kemampuan dalam dunia digital tersebut perlu dikembangkan dalam membangun koperasi.
Hal tersebut mengemuka dalam acara sarasehan bertajuk Urgensi Koperasi Digital untuk Milenial digelar oleh Jaringan Aktor Pelaku Pemajuan Kebudayaan di Angkringan dan Omah Kopi Emperan 69 di Dusun Singosaren, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, Selasa (11/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Misi Suci Koperasi Perkuat Ekonomi Kerakyatan
Sarasehan yang diikuti 60 orang tersebut menghadirkan narasumber Sugeng Iman Diryo selaku direktur KSP Adil dan Budi Kurniadi selaku enterpreuner. Budi Kurniadi menyampaikan tentang transformasi digital dan mengajak milenial untuk bergabung dengan Insan Populer Indonesia (Inpop).
“Saya mengajak teman-teman milenial untuk bergabung dengan koperasi Trikarya melalui INPOP Indonesia untuk menjadikan Trikarya Coop soko guru perekonomian negara dan menjadikan kita semua insan-insan kreatif menjadi insan yang semakin kreatif dan mandiri,” katanya.
Sementara Sugeng Iman Diryo menyampaikan pentingnya milenial untuk mengenal tentang koperasi digital dan mendapatkan manfaatnya.
Ketua Pelaksana Sarasehan, Gatot Wiriawan Extrianto menyampaikan bahwa sarasehan ini bertujuan untuk mengingat kembali perihal peran-serta generasi milenial di dalam aktivitas digital koperasi Indonesia, begitupun sebaliknya. “Terutama saat ini urgensi koperasi digital semakin krusial untuk diwujudkan melalui fungsi ekonomi kerakyatan,” katanya.
Menurutnya, saat ini koperasi Indonesia tengah merayakan ulang tahun ke-76 tahun, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi, terutama tentang bagaimana koperasi dan generasi milenial masa kini bersama-sama melebur dalam era transformasi digital.
Ia mengatakan sarasehan koperasi kembali mengingatkan pada sosok Bapak Koperasi Indonesia, yakni Moh. Hatta, sang Proklamator Indonesia. Pada 12 Juli tahun 1960, beliau menegaskan kembali bahwa koperasi adalah ujung tombak ekonomi kerakyatan, terutama setelah bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Pada momen itu pun Bung Hatta selalu berpijak pada gerakan koperasi pertama di Indonesia semasa penjajahan Belanda. Tepatnya di tahun 1896 oleh Patih Wiriaatmadja yang melalui aktivitas koperasi dapat menolong para petani dan pedagang kecil dari jeratan hutang.
“Setelah menarik garis ingatan bertahun-tahun silam, tentu kita semakin menyadari bahwa keberlanjutan usia koperasi sangat bergantung pada generasi penjaga ekonomi kerakyatan. Saat ini kita pun mendapati fakta bahwa para remaja milenial sangat handal di berbagai bidang kehidupan modern. Secara khusus pada tata kelola keuangan berbasis teknologi masa kini,” paparnya.
Gatot menyatakan sarasehan Urgensi Koperasi Digital untuk Milenial menemukan sejumlah gagasan penting terkait perjalanan hidup Koperasi, Semangat Generasi Muda, dan terutama Penguasaan Teknologi Digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement