Advertisement
Baru 130 Nelayan di Kulonprogo Memiliki NIB
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tercatat baru 130 nelayan di Kabupaten Kulonprogo yang memiliki nomor induk berusaha (NIB). Padahal NIB tersebut penting untuk melakukan penangkapan ikan dan lobster.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Pelayanan Usaha Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Isna Bahtiar mengatakan bahwa NIB merupakan nomor induk yang wajib dimiliki semua nelayan dalam menjalankan profesi mereka.
Advertisement
“Hanya saja memang masih ada nelayan yang tidak mengetahui mengenai NIB. Dengan begitu mereka sah dalam menangkap ikan atau lobster,” kata Isna dihubungi, Senin (17/7/2023).
BACA JUGA : Nelayan di Kulonprogo Dapat Bimbingan Teknis
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, setidaknya terdapat 1.928 nelayan dari dua belas kapanewon yang ada. Jumlah tersebut terdiri dari 684 nelayan laut dan 1.244 nelayan perairan umum.
“NIB kan program baru. Sementara di Kulonprogo baru program itu mulai gencar tahun 2021. Beberapa yang banyak punya NIB itu di Bugel, Trisik, Galur, dan Temon,” katanya.
Kapenewon Temon memiliki nelayan terbanyak yang mencapai 525 terdiri dari 300 nelayan laut dan 226 nelayan perairan umum. Sementara Galur menempati posisi kedua dengan jumlah nelayan mencapai 298 terdiri dari 191 nelayan laut dan 107 nelayan perairan umum.
“Kami terus memberikan pendampingan dalam mendapat NIB. Itu sudah kewajiban kami. Baru-baru ini kami ada kegiatan fasilitasi NIB di Panjatan,” ucapnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Wakhid Purwosubiantoro mengatakan bahwa produksi perikanan tangkap tahun 2022 di perairan umum daratan (PUD) mengalami kenaikan sebesar 15,36% dibandingkan tahun 2021.
“Hal itu dipengaruhi oleh tingginya semangat para nelayan PUD untuk menangkap ikan karena bertambahnya jumlah populasi ikan akibat banyaknya aktivitas pelepas liaran ikan di PUD,” katanya Wakhid dihubungi, Senin (17/7/2023).
Kendati produksi perikanan tangkap tahun 2022 meningkat namun produksi tangkap laut di tahun yang sama menurun 21,02% dibandingkan tahun 2021 atau dari 923.866 kilogram menjadi 729.661 kilogram.
Wakhid menjelaskan terdapat beberapa faktor penyebab turunnya produksi perikanan tangkap seperti cuaca ekstrem dan pelabuhan tanjung karto yang belum bisa dioperasikan. Kata dia, cuaca ekstrem menyebabkan kecelakaan laut. Sepanjang tahun 2022, setidaknya ada tujuh kejadian laka laut yang melibatkan tujuh korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Digugat Praperadilan di PN Jaksel Oleh Sekjen DPR Indra Iskandar, Ini Kasusnya
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- BUKU CERDAS MENGELOLA SAMPAH MANDIRI: Hindari Penggunaan Styrofoam, Kelola Sampah Kering Melalui Bank Sampah
- PROGRAM LITERASI MASYARAKAT: DPAD Bedah Buku Spiritual Problem Solving Jangan Kalah oleh Masalah
- FASILITAS PEMERINTAH: Pemuda DIY Bisa Manfaatkan Program Kepemudaan
- Suluh Sumurup Art Festival: Keterbatasan Bukan Jadi Penghalang untuk Berekspresi
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Sabtu 18 Mei 2024
Advertisement
Advertisement