Advertisement

Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Waliyin Pemutilasi Mahasiswa UMY di Sleman

Catur Dwi Janati
Kamis, 20 Juli 2023 - 20:22 WIB
Budi Cahyana
Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Waliyin Pemutilasi Mahasiswa UMY di Sleman Waliyin dan RD, pelaku mutilasi mahasiswa di Sleman. - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan Waliyin dan temannya, pria 39 tahun berinisial RD, yang memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Waliyin dan RD cukup sadis karena selain memutilasi Redho Tri Agustian, keduanya juga mencoba menyamarkan sidik jari korban dengan cara merebus potongan tangan dan kaki. Penyidik Polda DIY akan memeriksa kondisi kejiwaan keduanya, apalagi keduanya bersama Redho juga melakukan apa yang oleh polisi disebut sebagai aktivitas tidak wajar dan saling melakukan kekerasan satu sama lain secara berlebihan. Kekerasan satu sama lain itulah yang mengakibatkan Redho meninggal dunia.

Advertisement

Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko mengatakan pemeriksaan psikologi masih dilakukan kepada dua pelaku mutilasi. Pemeriksaan ini memakan waktu yang tidak sebentar. "Kamimelakukan psikologi forensik ataupun psikologi klinis terhadap para pelaku. Ini tentunya memakan waktu yang cukup lama," ujarnya dalam jumpa pers Selasa (18/7/2023).

Hasil pemeriksaan psikologi forensik maupun klinis yang muncul akan dicocokkan oleh kepolisian. Tujuannya mengetahui perilaku maupun karakter sesungguhnya dari Waliyin dan RD sehingga begitu sadis. 

"Kami sedang melakukan pemeriksaan psikologi. Psikologi forensik maupun psikologi klinis, supaya nanti dari hasil pemeriksaan psikologi itu bisa didapat bagaimana karakter si pelaku atau mungkin alasan perilaku si pelaku," ungkapnya.

Segala temuan yang didapatkan dari hasil digital forensik, tes DNA, maupun hasil pemeriksaan psikologi akan dijadikan acuan penyidik dalam mengumpulkan fakta yang akurat. "Kami saat ini sedang melakukan scientific investigation. Ilmu-ilmu yang ada tadi itu nanti akan kita padu padankan, kita akan gabungkan menjadi satu sehingga menjadi informasi yang akurat berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada maupun berdasarkan keilmuan tadi. Kami membutuhkan waktu, karena ada scientific investigation," lanjutnya.

BACA JUGA: Profil Waliyin, Sosok Pendiam yang Memutilasi Mahasiswa UMY di Sleman

Waliyin dan RD memutilasi Redho lantaran panik Redho meninggal dunia. Ketiganya adalah teman satu komunitas di Facebook. Di grup itu, Waliyin, RD, dan Redho membuat janji bertemu di rumah indekos Waliyin di Krapyak, Triharjo, Sleman. Di kamar indekos Waliyin itulah kekerasan dan mutilasi terjadi.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol. FX Endriadi mengatakan korban dan kedua pelaku saling mengenal dan tergabung dalam suatu grup komunitas di mFacebook. Komunitas ini, kata Endriardi memiliki aktivitas yang tidak wajar.

"Karena mereka ini tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar, mereka melakukan kegiatan kekerasan satu sama lain dan ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," jelasnya.

Polisi belum menjelaskan secara rinci grup komunitas apa yang diikuti pelaku dan korban.

"Sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologis atau kejiwaan para pelaku," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement