Advertisement
Rekonstruksi Pemuda Bunuh Pacar di Bantul, Seret Mayat ke Gudang hingga Masukkan Kerangka ke Trash Bag

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kepolisian Resor (Polres) Bantul melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang perempuan Enggal Dika Puspita, 23, warga Sumberadi, Mlati, Sleman.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah menjadi kerangka setelah jasadnya disembunyikan oleh pelaku, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri, Rafy Ramadan, 24, warga Kretek, Bantul.
Advertisement
Dalam kegiatan reka ulang tersebut, penyidik dari Kejaksaan Negeri Bantul turut hadir bersama sejumlah saksi dan tersangka MRR. Proses ini digelar untuk melengkapi berkas perkara yang berkaitan dengan kejadian tragis yang berlangsung di sebuah rumah kontrakan kawasan Sabdodadi, Bantul, pada 24 September 2024.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan rekontruksi semula direncanakan mencakup 41 adegan, namun berkembang menjadi 52 adegan seiring proses berlangsung.
Dimulai dengan adegan saat tersangka Rafy pulang kerja. Saat itu, korban tengah berada di dapur menggoreng bakso, sedangkan tersangka mencuci piring. Namun bakso yang digoreng oleh korban hasilnya gosong, namun korban malah memarahi pelaku, alhasil ketegangan mulai muncul hingga keduanya terlibat cekcok.
"Dari rencana 41 adegan, berkembang menjadi 52 adegan dalam reka ulang ini. Pada adegan 7, tersangka mencekik leher korban menggunakan kedua tangannya," kata Jeffry, Selasa (24/6/2025).
Dalam salah satu adegan, korban sempat memberi isyarat meminta maaf dengan menyatukan kedua tangannya. Ia juga berusaha melawan dengan mencakar leher pelaku. “Korban juga sempat melakukan perlawanan dengan cara mencakar leher tersangka,” ungkap dia.
Setelah tubuh korban lemas dan jatuh ke lantai, tersangka masih terus mencekiknya. Untuk memastikan korban telah meninggal, Rafy mengecek napas di hidung dan denyut nadi di pergelangan tangannya.
“Untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa, tersangka lalu mengecek nafas dari hidungnya serta nadi di pergelangan tangan korban,” ujar Jeffry.
Tersangka Rafy menyeret jenazah ke kamar yang dijadikan gudang. Rangkaian adegan diakhiri saat tersangka membawa dua trash bag berisi jasad korban yang telah menjadi tulang belulang dan barang-barang lainnya menggunakan sepeda motor menuju rumahnya di Kretek.
Satu kantong berisi tulang disimpan di kamar, sedangkan kantong berisi pakaian, rambut, selimut, dan jas hujan diletakkan di halaman belakang rumah. “Tersangka lalu membakar satu trash bag berisi pakaian, rambut, selimut dan jas hujan yang terkena cairan mayat korban,” katanya.
Rekonstruksi yang digelar di Mapolres Bantul itu turut disaksikan oleh keluarga korban. Lokasi kegiatan dipilih terpisah dari tempat kejadian perkara (TKP) demi menjaga ketertiban. "Kami memang memilih lokasi yang berbeda, dengan alasan keamanan dan menjaga kondusivitas,” katanya.
Jalin Hubungan
Sebelumnya, Rafy Ramadan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap kekasihnya. Ia mengaku nekat melakukan aksi keji itu lantaran sudah tidak kuat menahan perlakuan kasar dari korban selama menjalin hubungan. MRR menyebut telah mengenal korban sejak 2019, dan sejak saat itu keduanya menjalin hubungan asmara.
"Selama lima tahun menjalani hubungan itu awalnya memang seperti hubungan biasa, pacaran biasa. Tetapi semakin lama mungkin temperamen dan emosionalnya semakin terlihat dan saya memang mendapatkan beberapa kali kekerasan fisik," kata MRR saat jumpa pers di Lobby Polres Bantul.
Puncaknya terjadi pada 24 September 2024 sekitar pukul 09.00 WIB, saat MRR mengaku dipukul lima kali dengan sapu oleh korban. Pelaku kemudian kehilangan kendali dan mencekik korban di kontrakan mereka. Meski melakukan pembunuhan sadis, Rafy mengaku perasaannya terhadap korban masih ada.
"Karena mungkin emosi saya masih meluap-luap sehingga saya tidak bisa berpikir dengan jernih, yang ada hanya melampiaskan emosi saya tapi malah sampai seperti itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Mabuk, Pemuda Rusak KB-TK Di Timoho Jogja
- Tangki Kedap Belum Ada, Pemindahan Sampah dari TPSS Pandansari ke ITF Bawuran Ditunda
- Belasan Reklame di Kota Jogja Tidak Sesuai Izin
- Pelebaran Jalan Batas Kota Bantul-Pertigaan Cepit Dimulai, 84 Pohon Perindang Jalan Ditebang
- SPMB SMP Bantul, Hari Pertama Lancar Server Tidak Down
Advertisement
Advertisement