Advertisement

Dinkes Bantul Gelar Peningkatan Kapasitas Kader Poyandu

Media Digital
Selasa, 25 Juli 2023 - 10:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Dinkes Bantul Gelar Peningkatan Kapasitas Kader Poyandu Dinkes Bantul menggelar Pelatihan Kader Posyandu 2023 di Balai Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Senin (24/7/2023). Harianjogja - Ujang Hasanuddin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menggelar Pelatihan Kader Posyandu 2023 di Balai Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Senin (24/7/2023).

Pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu di masing-masing perdukuhan dalam kaitan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, khususnya terkait balita, remaja, hingga lansia.

Advertisement

BACA JUGA: Transaksi Bantul Creative Expo Tahun Ini Ditarget Tembus Rp2 Miliar

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan (PMPK) Dinkes Bantul, Subarda mengatakan sebenarnya para kader posyandu sudah memahami terkait ketugasannya. Hanya saja, pihaknya ingin menekankan kembali supaya kader posyandu benar-benar memperhatikan layanan untuk pencegahan stunting, menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah penyakit-penyakit degeneratif atau penyakit yang tidak menular yang berpotensi menyerang lansia, seperti hipertensi, diabetes melitus (DM), jantung, ginjal, hingga kanker.

Ia mencontohkan terkadang ada lansia saat dicek tensi darahnya cukup tinggi sudah di atas batas normal, namun tidak mengalami gejala apa-apa karena daya tahan tubuhnya kuat, sehingga dibiarkan begitu saja. “Daya tahan tubuh memang kuat. Ini perlu kita luruskan sehingga suatu saat tidak menyebabkan strok, tahu-tahu lumpuh baik ringan atau lebih fatal lagi. Seperti ini perlu menjadi perhatian,” katanya, Senin (24/7/2023).

Selain soal antisipasi penytakit degeneratif, Subarda juga mengingatkan kader posyandu untuk terus menurunkan angka stunting di Bantul. Meski angka stunting di Bumi Projotamansari turun dari tahun ke tahun, namun perlu diturunkan lagi. Menurutnya stunting dapat mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi di masa depan. Pria yang akrab disapa Barda menilai stunting bisa menjadi beban negara di kemudian hari.

Ia mencatat angka stunting tahun ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 masih di angka 19,1%. Namun 2022 turun menjadi 14,9%. Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata angka stunting DIY sebesar 16,4% dan nasional 21,6%. “Walaupun turun kita harus genjot terus supaya angka stunting di Bantul bisa sampai nol persen,” ucapnya.

Untuk mencegah stunting, kata Barda, maka harus digenjot mulai dari seribu hari kehidupan yang disebut masa keemasan dari mulai awal hamil sampai bayi usia dua tahun. Sebab setelah bayi dua tahun akan sangat sulit untuk penanganan stunting. Bahkan tidak hanya di masa keemasan namun bisa dimulai masa remaja calon ibu yang perlu dicecar dengan mengkonsumsi tablet penambah darah.

Kemudian kondisi Lingkar Lengan Atas atau Lila pada remaja calon ibu juga perlu diperhatikan agar jangan sampah di bawah angka normal 23,5 sentimete. “Kalau kurang dari itu dapat berpotensi anaknya memunculkan stunting. Makanya Lila remaja harus di atas 23,5 sentimeter supaya aman dari stunting,” ucapnya.

Sementara untuk kematian ibu di Bantul tahun lalu menurun dibanding tahun sebelumnya dari 44 orang di 2021 menjadi 16 orang di tahun 2022. Sementara tren kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 2022 sedikit lebih tinggi dibanding 2021. Pada tahun 2022 di angka 8,3%. Sementara di 2021 di angka 5,44%.

Lebih lanjut Barda mengatakan jumlah posyandu di Bantul tahun ini ada 1.148 posyandu, melebihi dari jumlah perdukuhan sebanyak 933 perdukuhan. Sehingga ada beberapa perdukuhan yang memiliki dua posyandu karena jumlah kepadatan penduduk dan juga jarak yang memungkinkan untuk lebih dari satu posyandu agar dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Selain Subarda, narasumber dalam Pelatihan Kader Posyandu tersebut adalah Putri Nila Ardianti selaku Nutrisionis Puskesmas Pundong dan Nurwendah Dwi RS selaku perwakilan TP PKK Kabupaten Bantul.

Disampaikan Barda, dalam Pelatihan Kader Posyandu tersebut pihaknya menggandeng puskesmas dan TP PKK Kabupaten Bantul dengan alasan di antaranya puskesmas yang terlibat langsungs secara teknis dengan posyandu di masing-masing perdukuhan untuk memberikan arahan dan saran ketika kader posyandu menemukan persoalan terkait ketugasannya. “PKK juga penting untuk memotivasi kader dan juga melibatkan kaum ibu serta para suami untuk ikut terlibat dalam mengatasi persoalan kesehatan di masyarakat,” tandasnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pesan Jokowi Silahkan Pilih Prabowo, Ganjar, atau Anies

News
| Rabu, 27 September 2023, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor

Wisata
| Selasa, 26 September 2023, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement