Advertisement
Bersama JKN, Nuryanto Bangkit dari Sakit
Advertisement
JOGJA—Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan manfaatnnya kian terasa di masyarakat. Begitu banyak yang tertolong dan mampu memperbaiki kualitas hidupnya. Nuryanto, salah satu peserta JKN sekaligus pasien cuci darah di Klinik Hemodialisa Nitipuran, Bantul mengawali kisahnya melawan gagal ginjal sejak tiga tahun silam.
“Saya tidak pernah menyangka akan sakit seperti ini. Apalagi harus rutin setiap minggu untuk cuci darah. Sama sekali tidak terbayang,” ucap Nuryanto.
Advertisement
Awalnya Nuryanto bingung, bagaimana mendapatkan biaya untuk cuci darah. Sedangkan biayanya cukup mahal untuk sekali tindakan. Di masa inilah keberadaan Program JKN dirasakan begitu besar manfaatnya oleh Nuryanto. Ia bebas dari biaya besar di depan mata.
BACA JUGA : Terdaftar di JKN, Pasien Cuci Darah Ini Lega Sama Sekali Tak Keluar Uang
“Awalnya, saya bingung sekali. Jika harus cuci darah dua sampai tiga kali seminggu, berapa juta uang yang harus saya keluarkan dalam satu bulan? Darimana saya mendapatkan uang sebanyak itu, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan. Namun, ternyata terapi ini bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan. Saya lega sekali. Saya bersyukur sudah menjadi peserta JKN,” ungkap Nuryanto.
Kini harapannya untuk sembuh perlahan mulai tersusun rapi. Menurutnya, peran BPJS Kesehatan sangat penting dan tidak tergantikan. Program JKN membantu rakyat Indonesia menumbuhkan rasa peduli bahwa kesehatan itu mahal harganya. Nuryanto mengaku selama tiga tahun perjuangannya melawan gagal ginjal, dirinya tidak pernah dikenakan biaya tambahan.
“Sejak tahun 2020, saya cuci darah di Rumah Sakit Panti Rapih selama satu tahun. Setelah itu, sampai saat ini saya melakukan terapi di Klinik Hemodialisis Nitipuran. Selama tiga tahun cuci darah, saya memanfaatkan JKN dan saya tidak pernah dimintai tambahan biaya. Benarbenar nol rupiah. Saya berharap program JKN dapat terus ditingkatkan. Sehat itu mahal harganya, beruntung sekarang sudah ada yang bisa menjamin,” imbuh Nuryanto.
Melihat sedikit ke belakang, Nuryanto kini sadar apa penyebab hingga ia harus menjalani cuci darah. Nuryanto menduga pemicunya adalah kebiasaan mengkonsumsi jamu dan minuman berpengawet setiap hari. Minuman-minuman ini membuat kinerja ginjal menjadi sangat berat.
Tidak cukup dengan hanya mengkonsumsi obat-obatan, dokter menyarankan agar Nuryanto rutin melakukan cuci darah segera, untuk menggantikan fungsi ginjal dalam tubuhnya. Nuryanto pun berpesan agar peserta lain yang masih sehat untuk selalu menjaga pola hidupnya. Minuman berpengawet harus dihindari agar tubuh kita tetap prima.
“Sebelum dianjurkan untuk cuci darah, saya melakukan medical check up di laboratorium. Ternyata hasil kreatinnya sangat tinggi. Dokter mendiagnosa bahwa fungsi ginjal saya kian menurun. Saya kira ini karena kebiasaan mengkonsumsi jamu dan minuman berpengawet. Kurangi konsumsi minuman-minuman berpengawet, untuk menjaga ginjal kita,” pesan Nuryanto.
Nuryanto juga merasakan layanan yang baik di Klinik Hemodialisa Nitipuran. Tidak ada perbedaan pelayanan atau layanan yang terkesan ketus dari petugas disana. Ia merasa nyaman setiap menjalani terapinya. “Di Klinik Hemodialisa Nitipuran saya merasa nyaman sekali. Petugasnya bersahaja, tidak membeda-bedakan pasien yang menggunakan JKN. Pelayanannya juga cepat,” jelas Nuryanto.
BACA JUGA : Pj Wali Kota Jogja: Kami Siap Mendukung Keberlangsungan Program JKN
Sebagai langkah pencegahan, BPJS Kesehatan telah menyediakan menu Skrining Riwayat Kesehatan di Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui potensi penyakit kronis. Hasil skrining akan menunjukkan seberapa besar risiko kita terhadap beberapa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan gagal ginjal. Jika tingkat risiko menunjukkan hasil sedangdan tinggi, maka peserta bisa langsung datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Lawan Madura United, Tiga Pemain PSS Masih Pemulihan dari Cedera
- Sarat Sejarah, Stasiun Tugu Jadi Arena Pertunjukan Musik Klasik
- Begini Skema Rekayasa Lalu Lintas Menuju Pantai Parangtritis selama Libur Akhir Tahun
- Angka PHK Naik, Pakar UGM Harap Ada Solusi Serius Bantu Korban PHK
- RSUD Wonosari Kebanjiran, 9 Pasien Dievakuasi
Advertisement
Advertisement