Advertisement
Termasuk Titik Paling Ramai di Jogja, Begini Kondisi Kualitas Udara Malioboro Saat Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY berencana menjadikan Malioboro sebagai zona rendah emisi pada 2025 mendatang. Rencana tersebut sudah mulai direalisasikan dengan berbagai upaya, dari membongkar Taman Parkir Abu Bakar Ali dan menata kawasan lainnya hingga memproduksi becak listrik dan mengkaji konversi Trans Jogja jadi bus listrik.
Program Malioboro zona rendah emisi tersebut tak semata-mata untuk menjaga kualitas udara kawasan wisata unggulan Kota Jogja tersebut.
Advertisement
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Sumariyoto menjelaskan program tersebut juga untuk mendukung Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia. Malioboro jadi salah satu bagiannya.
Sumariyoto menyebut untuk mendukung program tersebut juga akan dilakukan penataan lalu lintas. “Selama ini lalu lintas di kawasan Malioboro sudah cukup baik, ada car free night juga rutin jadi kualitas udaranya bagus juga,” jelasnya.
BACA JUGA: Malioboro Bakal Jadi Zona Rendah Emisi, Area Parkir Abu Bakar Ali Segera Dibongkar
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja kualitas udara di kawasan Malioboro masih cukup baik. Polusi yang terjadi hanya saat libur panjang saja, dimana kategori kualitas udaranya termasuk sedang.
Data DLH Kota Jogja menyebut kualitas udara Malioboro tak pernah berbahaya. Parameter yang digunakan mengukur kualitas udara Malioboro dengan standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Petugas kelompok substansi pengawasan lingkungan hidup DLH Jogja, Sekar Armaita menyebut polusi yang paling tinggi di Malioboro hanya partikel debu atau PM2,5. “Partikel ini sangat halus sekali, selama ini polusi paling tingginya hanya itu. Untuk sulfur, karbon, timbal, dan lainnya masih aman,” katanya, Senin (31/7/2023).
Sekar menerangkan kondisi udara di Malioboro cukup aman tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan. “Polusi paling banyak saat libur panjang, itu saja kategorinya masih sedang,” ujarnya.
DLH Jogja, jelas Sekar, akan kembali melakukan pengukuran kualitas udara di Malioboro pada September nanti. “Ada satu alat pemantau kualitas udara di Kantor Gubernur tapi milik Kementerian, jadi update tiap harinya kami kurang tahu. Selama ini pengukurannya berkala saja dengan alat portabel,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
- Pengusaha Bakpia Ramaikan Bursa Pilkada Jogja 2024
- Profil dan Sepak Terjang Joko Pinurbo, Penyair Kenamaan yang Wafat di Usia 61 Tahun
- Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA
Advertisement
Advertisement