Komisi C DPRD Sleman Desak Sleman Sediakan 6 TPSS, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Komisi C DPRD Sleman melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke TPST Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Senin (31/7/2023). Dalam kunker tersebut, Komisi C menemukan sejumlah fakta.
Ketua Komisi C, Rahayu Widi Nuryani menjelaskan kunker ke TPST Tamanmartani dilakukan untuk melihat progres pembangunan yang digadang-gadang selesai pada 10 Agustus ini. Saat melihat di lokasi, progres pembangunan masih jauh dari target, yakni sekitar 30-40% saja.
Advertisement
"Padahal targetnya sudah beroperasi pada 10 Agustus. Kami pun meminta agar proses pembangunan TPST Tamanmartani harus sesuai target. Setidaknya tanggal 9 Agustus harus selesai karena akan beroperasi pada 10 Agustus," kata Rahayu saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).
Selain itu, Komisi C juga memantau lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang tidak jauh dari TPST Tamanmartani. Ternyata, lanjut politisi PKB ini, TPSS yang disediakan hanya bisa menampung sampah 50 ton per hari.
"Padahal di Sleman per harinya bisa 300 ton. Kalau hanya bisa menampung 50 ton, yang 250 ton sampah mau dibuang ke mana? Jadi kami dorong DLH [Dinas Lingkungan Hidup] Sleman untuk menyediakan lima TPSS tambahan atau total 6 TPSS," tandasnya.
Nunung sapaan Rahayu Widi Nuryani menyerahkan sepenuhnya lokasi kelima TPSS yang diminta Komisi C DPRD Sleman kepada DLH Sleman untuk mencari tempat tersebut. Dengan syarat, lanjutnya, lokasi lima TPSS tambahan tidak menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar.
"Kami berharap lima hari lagi TPSS tambahan sudah bisa digunakan. Kami juga meminta DLH aktif melakukan pengambilan sampah dari masyarakat," ujarnya.
Target 4 TPST
Nunung menjelaskan, selain operasional TPST Tamanmartani, Komisi C juga mendesak agar Pemkab Sleman segera membangun TPST Sendangsari Minggir. Alasannya, Detail Engineering Design atau DED TPST Sendangsari sudah ada tinggal proses pembangunannya.
"Targetnya tahun ini dua TPST, di Tamanmartani dan Sendangsari. Tahun depan kami juga mendorong dua TPST tambahan juga berdiri sehingga Sleman memiliki empat TPST pada tahun depan untuk bisa mengelola sampah secara mandiri," katanya.
Dijelaskan Nunung, masalah sampah merupakan masalah klasik yang sampai hari ini belum terpecahkan. Untuk mengurangi tumpukan sampah, katanya Bupati Sleman sebenarnya juga telah mengeluarkan surat edaran terkait adanya pemilahan sampah dari rumah tangga.
"Jadi masalah sampah ini merupakan persoalan bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Pekan depan, kami akan memanggil DLH Sleman untuk mengetahui progres penanganan sampah termasuk tambahan lima TPSS itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement